Tanggul Darurat Jebol, Banjir di Muaragembong Tak Kunjung Surut

banjir-mauaragembong-h-3
banjir-mauaragembong-h-3

BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Banjir yang melanda pemukiman warga di Kp. Kedung Bokor RT 03/03 dan RT 01/04 belum ada tanda-tanda akan surut. Hingga Rabu (16/11) sore sekitar pukul 17.30 WIB ketinggian air masih relatif tinggi. Banjir di wilayah tersebut terjadi sejak Senin (14/11) lalu akibat tingginya debit air sungai Citarum.

BACA : Banjir di Muaragembong, Binmaspol dan Warga Pantai Bakti Gotong Royong Bangun Tanggul

Bacaan Lainnya

Binmaspol Desa Pantai Bakti, Polsek Muaragembong, Aiptu Triyadi mengatakan bahwa tanggul darurat yang dibangun oleh warga dan pihak kepolisian beberapa waktu lalu tidak kuat menampung debit air luapan sungai Citarum.

Pasalnya tanggul darurat tersebut hanya terbuat dari batang pohon dan karung berisi pasir. “Air makin deras, ketinggian air juga relatif tinggi bahkan hingga sepinggang orang dewasa,” kata Aiptu Triyadi.

BACA : Tanggul Darurat di Desa Pantai Bakti Rawan Jebol

Ia menegaskan bahwa hingga saat ini aktivitas perekonomian warga lumpuh dan warga masih berada di lokasi pengungsian seperti di kantor Desa, Mushola, sekolah atau bangunan lainnya yang tidak terkena dampak banjir.

Tokoh masyarakat Kp. Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, H. Safri mengatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayahnya tidak pernah separah ini. “Dibanding dibanjir sebelum-sebelumnya sekarang yang paling parah,” kata dia.

Menurut H. Safri, banjir yang terjadi saat ini disebabkan belum selesainya pemasangan sitpel beton yang dilakukan oleh pihak kontraktor, yakni PT. Wika (Wijaya Karya) sepanjang 300 meter di Kp. Kedung Bokor. “Saat itu sudah dibuat tanggul dan keadaan air biasa di kali Citarum,” kata dia.

Namun, sambungnya, karena akan dipasang sitpel beton, tanggul yang sudah ada lalu dibongkar tanpa memperhitungkan dampaknya. “Akibatnya ya sekarang ini, air di kali Citarum meluap, persawahaan hancur, perempangan rusak, rumah warga juga rusak,” keluhnya. (BC)

Pos terkait