BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Volume sampah di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan signifikan setelah libur Lebaran tahun ini. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi mencatat lonjakan volume sampah mulai terlihat sejak Kamis, 27 Maret 2025, dengan jumlah mencapai 849,33 ton. Peningkatan ini mencapai puncaknya pada Senin, 7 April 2025, dengan volume mencapai 975,59 ton. Sebagian besar sampah berasal dari aktivitas rumah tangga dan pedagang kaki lima (PKL).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Donny Sirait, mengungkapkan bahwa selama hari raya, pelayanan sampah sempat terhenti, termasuk operasional TPA Burangkeng. Hal ini menyebabkan peningkatan timbunan sampah rumah tangga di beberapa titik. Namun, DLH memastikan bahwa sejak layanan kembali aktif, tidak ada lagi penumpukan sampah di perumahan dan jalan.
“Libur tanggal merah kita hentikan, tapi setelah itu semua petugas kembali bekerja, termasuk saya sendiri turun ke lapangan,” kata Doni Sirait.
BACA: Banyak Sampah di Kebalen, Warga Desak Aparat Bertindak!
Selain sampah reguler, Dinas Lingkungan Hidup juga menghadapi tantangan dari keberadaan sampah liar. Sekitar 35 ribu meter persegi area di Kabupaten Bekasi tercemar oleh sampah ilegal, khususnya di bantaran sungai dan pinggir jalan. Mayoritas berasal dari aktivitas PKL dan pelaku usaha yang belum memiliki izin resmi pembuangan ke TPA Burangkeng.
“Minimnya kesadaran dan tidak adanya sanksi tegas membuat sampah liar ini terus muncul,” tegas Donny.
Dinas Lingkungan Hidup telah mengerahkan enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) persampahan untuk mengangkut sampah liar ke TPA. Namun, sistem pengelolaan sampah di TPA Burangkeng masih menggunakan metode open dumping.
Pihaknya juga mendorong keterlibatan masyarakat untuk aktif mengawasi praktik pembuangan sampah ilegal. Ia menekankan bahwa kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban di setiap kecamatan memiliki peran dalam penegakan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 85 Tahun 2025 tentang Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban (K3), khususnya Pasal 21a.
“Dengan keterlibatan semua pihak, kami berharap ada perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, serta lingkungan Kabupaten Bekasi menjadi lebih tertata dan asri,” tandasnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS