Perusahaan dipaksa Jalankan Program Magang, 5.000 Buruh Bekasi di PHK

buruh demo tolak magang
buruh demo tolak magang

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja seperti FSPMI, GSPB, FKI, SGBN, PArkes, KEP dan serikat lainnya yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bekasi Bersatu, berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Selasa (25/04).

Dalam aksinya kali ini, para buruh mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi untuk ikut menolak usulan mereka terkait perbudakkan dengan dalih magang. Hal itu diungkapkan Koordinator Aliansi Buruh Bekasi Bersatu, M Nur Fakhrozi.

Bacaan Lainnya

“Karena pemagangan dalam Peraturan Menteri (Permen) Nomor 32 Tahun 2016, realitanya semua perusahaan dipaksakan menjalankan program magang tersebut. Karena hal ini, hampir 5.000 buruh di PHK gara-gara regulasi itu,” kata dia saat ditemui disela-sela aksi.

Dijelaskan olehnya, hal lain yang juga dikhawatirkan dari regulasi itu akan terjadi konflik horizontal. “Antara banyaknya pengangguran yang dibodohi oleh pemerintah dengan dalih dipekerjakan. Bayangkan saja di Kabupaten Bekasi saja, per desa itu 150 orang akan dipekerjakan,”  kata dia.

“Namun yang katanya 150 orang itu akan mendapatkan pekerjaan. Tapi, realisasinya adalah menjadi pekerja magang. Semua pekerjaannya sama dengan pekerja tetap di perusahaan. Akan tetapi mereka hanya dibayar dibawah ketentuan upah minimum,” sambungnya.

Menurut dia, pekerja yang dibayar upahnya di bawah upah minimum itu adalah tindak pidana. Maka dari itu pihaknya menolak perbudakkan dengan dalih pemagangan ini. “Karena ini jelas. Sebab kawan-kawan yang akan menjadi pekerja magang itu akan dibayar di bawah Rp2 juta. Dan tidak mendapatkan lagi kesejahteraan lainnya,” tambahnya.

Sedangkan bagi pihak perusahaan dengan hal ini, jelas dia, tentunya bakal memilih mempekerjakaan pekerja magang dengan mendapat dukungan dari pemerintah. “Karena bila terjadi perselisihan soal ini, maka akan didukung pemerintah pihak perusahaan itu. Maka dari itu hal ini menjadi titik kelemahan bagi buruh ketika sudah ke industrial. Sehingga banyak teman-teman yang akan menyerah,” jelasnya. (BC)

Pos terkait