BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi telah melakukan tindakan-tindakan pencegahan mengantisipasi datangnya banjir di wilayah Kabupaten Bekasi saat musim penghujan.
Hal ini disampaikan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja usai memimpin Apel Siaga Bencana yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) di Lapangan Apel Plaza Pemda Kabupaten Bekasi, Selasa (26/11).
Bupati mengungkapkan, sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bekasi mengalami pendangkalan, salah satunya disebabkan tumpukan sampah.
“Kemarin ada beberapa sungai yang sudah kita cek, salah satunya Kali Jambe, besok kita juga dengan Pak Dandim akan ke Sungai Blencong (Kali Pisang Batu). Kita sudah mulai melakukan gerakan-gerakan yang nantinya akan mengantisipasi datangnya musim hujan ke depan, tentunya dengan melibatkan masyarakat juga,” katanya.
Adapun kendala yang selama ini dihadapi, sampah bukan hanya datang dari dalam wilayah Kabupaten Bekasi, tetapi juga dari daerah lain. “Kendalanya memang sampah ini bukan hanya datang dari Kabupaten Bekasi saja, tapi juga dari daerah luar juga,” ungkapnya.
Oleh karenanya, pemerintah akan membuat jaring-jaring untuk menghalangi sampah masuk di perbatasan. “Tentu saja ada langkah-langkah yang akan kita ambil dalam waktu dekat, seperti membuat jaring-jaring di daerah perbatasan,” ucapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya mengatakan pihaknya telah melakukan tindakan-tindakan preventif untuk pencegahan bencana di musim penghujan yang akan datang seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pembentukan desa-desa tangguh bencana.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk mengatasi dan meminimalisir bencana akibat meluapnya air sungai,” kata Adeng.
Ia menambahkan, Kabupaten Bekasi dikelilingi 16 sungai, baik sungai besar maupun kecil, sehingga rawan tergenang air. Oleh sebab itu, penyebab-penyebab banjir harus segera di antisipasi.
“Ada dua penyebab banjir, khususnya di Kabupaten Bekasi, yakni meluapnya air sungai dan kurang berfungsinya drainase dengan baik. Ini biasanya terjadinya di perumahan-perumahan. Oleh karenanya, diharapkan dengan sosialisasi-sosialisasi dapat mengurangi adanya bencana banjir di Kabupaten Bekasi,”tutupnya. (BC)