Masif Bangun Budaya Tangguh Bencana

Pemerintah Kabupaten Bekasi berhasil memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam simulasi penanggulangan bencana yang diikuti sebanyak 23.000 peserta.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berhasil memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam simulasi penanggulangan bencana yang diikuti sebanyak 23.000 peserta.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  –  Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya membangun budaya tangguh bencana di masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Hal ini mendasar karena, sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi ancaman bencana, peningkatan edukasi kebencanaan perlu dilakukan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar simulasi penanggulangan bencana. Dengan diikuti sebanyak 23.000 peserta dari berbagai dinas, instansi, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, komunitas penggiat bencana dan unsur masyarakat lainnya, simulasi ini pun didapuk  menjadi simulasi penanggulangan bencana dengan peserta terbanyak se-Indonesia versi Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Bacaan Lainnya

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan simulasi penanggulangan bencana.ini dilakukan dalam rangka menumbuhkembangkan budaya tangguh bencana di masyarakat. “Budaya tangguh bencana ini tiga jurusnya, yang pertama bagaimana masyarakat mengenali bahaya di sekitarnya, yang kedua masyarakat aktif mengurangi resikonya dan yang ketiga masyarakat harus siap untuk selamat. Nah siap untuk selamat itulah maka simulasi ini dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat,” ungkapnya, Senin (15/05).

Dirinya berharap simulasi bencana rutin dilakukan untuk membangun budaya tangguh bencana  di masyarakat, dari mulai bencana puting beliung, kebakaran, pencarian orang tenggelam, hingga proses evakuasi di air (banjir).

“Ini akan menjadi refleks bila sering atau rutin dilakukan. Namun bila jarang dilakukan atau dilatih, biasanya kita tidak refleks. Kami dari pemerintah kabupaten melalui BPBD memfasilitasi, dari mulai upaya pencegahannya atau mitigasi lalu bila terjadi penanggulangan, sampai nanti masa pemulihan atau rehabilitasi bagi yang terdampak bencana,” katanya.

Direktur Operasional Rekor Muri, Yusuf Ngadri Rekor mengapresiasi kegiatan simulasi bencana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Bagaimanapun, simulasi tanggap bencana ini sangat penting dilakukan untuk meminimalisir terjadi korban jiwa saat bencana.

“Tentunya Muri sangat mengapresiasi karena kegiatan ini mengedukasi kesiapsiagaan apabila terjadi bencana. Bencana itu macam-macan dan kejadiannya tidak bisa diprediksi kapan akan datang,” ujar Yusuf Ngadri.

Dia yakin, dengan simulasi ini akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menghadapi bencana. Jika masyarakat tahu apa yang harus dilakukan, tentunya tidak akan membuat panik dan dapat meminimalisir terjadinya korban jiwa.

“Kalau orang tidak ngerti apa-apa, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak tahu, nah ini akan memperparah bencana itu. Jadi simulasi pelatihan ini sangat penting, jadi saya salut dengan Pemkab Bekasi,” tambahnya.

Yusuf menilai, banyaknya masyarkat yang akan mengikuti simulasi pelatihan tanggap bencana ini menjadi sangat penting. “Jadi sebanyak banyaknya orang harus siap, kesaradaran diri itu penting untuk melakukan antisipasi tanggap bencana,” tandasnya. (riz)

Pos terkait