BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno, meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan gizi buruk. Hal itu perlu dilakukan agar kedepannya tidak ada lagi warga Kabupaten Bekasi yang menderita gizi buruk dan terlantar seperti yang dialami oleh Haikal (6) warga Kecamatan Setu.
“Saya meminta agar kedepannya tidak ada yang saling lempar tanggung jawab. Tidak boleh tidak punya data tentang warga gizi buruk. Dinas Kesehatan harus memiliki data, mana warga miskin tidak mampu atau warga Kabupaten Bekasi yang tergolong gizi buruk,” kata Nyumarno, Minggu (06/08).
Dengan demikian, lanjut Nyumarno, kedepannya Pemerintah Kabupaten Bekasi harus bisa menganggarkan dana yang diperuntukan untuk mengatasi persoalan ini, dimulai dari program Preventif, seperti sosialisasi oleh Puskesmas ke masyarakat terhadap Ibu-Ibu hamil, menumbuhkan budaya pentingnya hidup sehat pada ibu hamil, pemberian vitamin atau asupan gizi pada calon bayi melalui ibu hamil, hingga dengan pemberian vitamin atau imunisasi pada bayi setelah lahir.
“Misalkan Kabid Sarana Farmasi itu kan bisa melakukan pembelian entah obat vaksin atau imunisasi buat calon bayi melalui ibu hamil, yang disalurkan ke Puskesmas untuk menghindari gizi buruk terulang lagi di Kabupaten Bekasi,” tegasnya
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kabupaten Bekasi itu juga meminta agar Puskesmas dan Pemerintah Desa berkordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk aktif melaporkan ibu hamil yang ada di wilayahnya. Tujuannya tidak lain agar dapat dilakukan tindakan preventif dari setiap calon bayi semasa dikandungan ibunya, sampai dengan si bayi itu lahir. Asupan gizi kepada calon bayi harus disupport oleh Pemerintah sejak si calon bayi berada dalam kandungan ibunya.
“Program khusus untuk gizi buruk itu harus ada dan jelas sebenarnya bisa kalau dilihat dari sisi anggarannya, tergantung kemauan dan kepedulian pihak-pihak di Pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri,” ucapnya.
Dirinya berpesan agar seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi juga ikut berperan serta untuk menumbuhkembangkan budaya hidup sehat dan pola makanan yang bergizi, minimal 4 sehat 5 sempurna. Ibu hamil pun, diminta agar rutin memeriksakan kandungan ke Puskesmas atau ke Dokter serta menjaga asupan gizi calon bayi sejak dalam kandungan.
“Mari bersama-sama kita perangi gizi buruk yang ada di Kabupaten Bekasi dan itu perlu peran aktif semua masyarakat,” tandasnya. (BC)