Tambun Selatan Ricuh, Warga Protes Tanahnya dipatok Untuk Depo LRT

Aksi bakar ban yang dilakukan oleh warga diduga untuk menghalau kedatangan petugas yang akan memasang patok di lahan yang akan dibangun menjadi Depo LRT, Rabu (21/02) siang.
Aksi bakar ban yang dilakukan oleh warga diduga untuk menghalau kedatangan petugas yang akan memasang patok di lahan yang akan dibangun menjadi Depo LRT, Rabu (21/02) siang.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Kericuhan terjadi di Kp. Jati, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (21/02) siang. Menurut informasi, kericuhan berawal saat petugas hendak memasang patok di lahan yang akan dibangun menjadi Depo LRT.

Status tanah yang menjadi tempat tinggal warga, kabarnya bangunan liar karena berdiri di atas tanah milik Perum Jasa Tirta (PJT). Namun saat petugas datang terjadi kericuhan karena warga diduga menolak pematokan. Akhirnya pihak warga mencoba membakar ban untuk menghalau petugas.

Bacaan Lainnya

Warga pun menyesalkan pihak pengembang PT Adhi Karya yang hendak membangun Depo LRT itu membawa puluhan aparat kepolisian dan sempat diwarnai dengan tangisan serta teriakan warga. “Ini anak saya jadi trauma,” teriak seorang wanita.

Salah seorang warga, Juanda, meminta pengembang seharusnya jangan bertindak seperti itu. Karena warga menjadi resah. “Mereka (Kepolisian) datang 5 truk bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan pihak PT Adhi Karya. Mereka mau mengukur tanpa ada koordinasi kepada warga. Kita resah karena melihat banyak aparat,” tegasnya.

Lanjut dia, andai pihak PT. Adhi Karya berkoordinasi sebelumnya dengan warga, maka pihaknya tidak akan menghadang dengan membakar ban. “Kita minta aparat, Disbub dan PT Adhi Karya supaya duduk bersama dengan warga. Kita juga tak mau terjadi gejolak dengan aparat,” jelasnya.

Warga pun meminta mediasi dengan pihak PT. Adhi Karya untuk membahas permasalahan terkait lahan itu ke depannya. Sebab diantara lahan seluas 6 hektare yang akan digunakan untuk proyek Depo LRT itu dihuni 400 kepala keluarga (KK), serta 7.000 meter diantaranya telah bersertifikat hak milik. (BC)

Pos terkait