BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi mengklasifikasikan ribuan ruang kelas di wilayahnya dalam kondisi rusak ringan, sedang dan berat. Ribuan ruang kelas sekolah yang rusak tersebut berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Setelah kami data semua sekolah, ternyata hampir ribuan ruang kelas SD dan SMP dalam kondisi rusak, fenomena kerusakan itu terjadi hampir di 23 Kecamatan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, M. A Supratman, Senin (03/04).
Menurut dia, sebagian besar kondisi kelas rusak masih digunakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Adapun kondisi kelas rusak ringan untuk jenjang SD ada sekitar 3.978 ruang kelas, rusak sedang 457 ruang kelas dan rusak berat sekitar 362 ruang kelas. Sementara untuk jenjang SMP, ruang kelas yang rusak ringan sebanyak 5.708 kelas, rusak sedang 534, dan rusak berat sebanyak 481 kelas.
“Data ruang kelas rusak dari tingkat SD hingga SMP itu tercatat hingga Maret lalu,” ungkap mantan Kepala BPBD Kabupaten Bekasi itu.
Supratman menjelaskan, ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, dan ada sebagian sekolah yang tergerus akibat banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Bekasi.
“Bangunan sekolah itu ada yang dibangun tahun 1980 dan belum pernah direhab total, melainkan hanya rehab kecil saja pada bagian tertentu,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Pendidikan sudah mengusulkan perbaikan ruang kelas tersebut pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017. Untuk teknis perbaikanya, kewenangan ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi.
“Instansi kami hanya mengusulkan saja, mana saja yang menjadi prioritas untuk segera diperbaiki. Karena, untuk memperbaiki secara keseluruhan membutuhkan anggaran besar,” paparnya.
Supratman menambahkan, Disdik masih fokus terhadap infrastruktur sekolah di wilayahnya yang kebanjiran bila hujan turun. Bahkan, sekolah yang kebanjiran tersebut mencapai puluhan sekolah. Ditahun ini, pihaknya ingin memberikan fasilitas ruang kelas aman dan nyaman bagi siswa.
Apabila dibiarkan maka dikhawatirkan bisa menganggu kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, pihaknya masih kordinasi dengan intansi terkait dan pemerintah pusat membantu perbaikan sekolah rusak di Bekasi. “Selain dari anggaran daerah, perbaikan juga harus dibantu oleh pemerintah pusat,” tegasnya. (BC)