Imbas Wabah PMK , Kedatangan Hewan Kurban ke Kabupaten Bekasi Alami Keterlambatan

Lapak penjualan hewan kurban milik Nur Cholis di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan.
Lapak penjualan hewan kurban milik Nur Cholis di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN  – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak menyebabkan kedatangan hewan kurban ke Kabupaten Bekasi mengalami keterlambatan.

Seorang penjual hewan kurban, Nur Cholis mengatakan kondisi itu disebabkan karena pengiriman hewan ternak yang berasal dari Bali, Kupang, Sumbawa dan Bima diharuskan melewati jalur laut sehingga memakan waktu lebih lama dibandingkan jalur darat.

Bacaan Lainnya

“Karena suplai hewan kurban melalui jalur darat sempat ketat, enggak boleh lewat Surabaya karena kan ada virus PMK di sana. Sehingga perjalan sapi harus lewat laut menuju Tanjung Priok,” ucapnya saat ditemui di tempat penjualan hewan kurban di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan, Selasa (14/06).

Melalui jalur darat, proses pengiriman hewan kurban biasanya hanya membutuhkan waktu selama 4-5 hari. Namun karena melalui jalur laut durasinya bertambah menjadi 6-7 hari.

“Harusnya sekarang sudah ada 200 ekor, tapi karena ada PMK pengirimannya pun harus bertahap,” ucapnya.

Tak hanya itu, Wabah PMK juga menyebabkan pihaknya harus banyak mengurus perizinan terkait kesehatan sapi, baik di waktu pengiriman maupun kedatangan.

“Terkait dengan izin pastinya lebih sulit dan ketat, terutama untuk hewan ternak dari wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah, karena memang zona merah. Sehingga sapi-sapi dari Jawa timur enggak bisa keluar,” kata Nur.

Dirinyapun memastikan bahwa sapi-sapi yang ada tempat penjualannya telah memenuhi kriteria dan persyaratan kesehatan untuk bisa dijual kepada masyarakat. (dim)

Pos terkait