Soal Ketiadaan Dana Pendamping Untuk Pembangunan Gedung SMAN 1 Muaragembong, Ini Komentar Bupati Neneng

neneng muaragembong
neneng muaragembong

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait ketiadaan dana pendampingan dari Pemkab Bekasi pada tahun 2014 untuk pembangunan gedung SMA Negeri 1 Muaragembong yang atapnya ambruk.

BACA : Atap SMA Negeri 1 Muaragembong Ambruk, Mendikbud Sebut Ada Kesalahan Kontruksi

Bacaan Lainnya

“Saya mesti cek dulu yah, apakah itu memang wajib ada pendampingan  atau tidak. Kalau memang itu diwajibkan ya mestinya kan ada, tinggal meaknisme kita kasih pendampingan apa nggak,” kata Neneng.

“Persoalan roboh itu kan mekanisme lain, nggak bisa karena tidak ada pendampingan dan kemudian roboh,” sambungnya.

BACA : Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muaragembong Tunggu Realisasi Janji Mendikbud

Ia pun memastikan jika police line di SMA Negeri 1 Muaragembong sudah dicopot, sudah ada perusahaan yang siap menyalurkan dana CSR-nya untuk merenovasi atap bangunan yang ambruk.

“Prinsipnya kalau police line itu sudah dicopot kita mau bangun. Karena ada beberapa perusahaan yang care juga ingin bantu bangun,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi mengatakan bahwa bangunan yang atapnya ambruk di SMA Negeri 1 Muaragembong dibangun menggunakan dana Program Unit Sekolah Baru (USB) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014 senilai Rp. 343 Juta untuk dua ruang kelas dan mebeler.

Ditambahkan olehnya, program bantuan tersebut seharusnya dibarengi oleh dana pendampingan dari pemerintah daerah setempat karena dana tidak mencukupi. Pada 2014 lalu, pengelolaan SMA sederajat masih ditangani pemerintah kabupaten/kota. Namun, berdasarkan keterangan pihak sekolah, bantuan dana pendampingan tidak ada sehingga sekolah membangun dengan dana seadanya. (BC)

Pos terkait