Perpanjangan PPKM Darurat, Pemkab Bekasi Siapkan 6300 Paket Sembako untuk Warga Isoman

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menyalurkan paket bantuan sosial tambahan untuk warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) lantaran terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin menjelaskan besaran bansos yang diterima per kepala sekitar Rp 270 ribu dalam bentuk paket sembako yang terdiri dari beras, sarden, minyak goreng, mie dan gula pasir.

Bacaan Lainnya

“Pengajuan itu Rp 1,8 miliar dan akan kita belanjakan ke Bulog dengan paket sembako, peruntukan untuk isolasi mandiri. Nah per paketnya itu kurang lebih Rp 270 ribu, jadi yang akan kita dapatkan sekitar 6300 paket,” kata Endin, Kamis (22/07).

Endin menjelaskan, setiap warga yang menjalani isolasi mandiri terpapar Covid-19 berhak mendapatkan bantuan tersebut. Proses penerimanya dari data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Puskesmas yang diberikan ke kepala desa dengan diketahui kecamatan.

“Setelah itu diajukan ke Dinas Sosial, jadi tak bisa ujug-ujug,” katanya.

Zona merah penyebaran Covid-19 juga akan menjadi prioritas penyaluran bantuan tersebut. “Misalnya zona merah yaitu Cikarang Selatan ya kita kasih lagi atau ada satu desa terkena lockdown ya kita penuhi bantuannya,” katanya.

Ditambahkan olehnya, setiap desa bisa mengajukan bansos jika ada warganya yang menjalani isoman covid-19. Sebab, penyaluran bansos itu didasari dari pengajuan desa karena ada warganya yang terpapar corona.

“Kalau bicara tercover atau tidak, permintaan ke sini Insyaallah, tetapi yang tidak minta kan kita tidak tahu. Ada contoh Desa Satria Jaya, katanya tidak mendapatkan bansos dari Pemda atau dari Pusat, padahal permohonannya tidak pernah sampai ke sini, kita kan penyalurannya berdasarkan permohonan, sebab yang harus dipertangungjawabkan by name by adres,” paparnya.

Endin mengatakan, anggaran bansos tambahan sebesar Rp 1,8 miliar itu disesuaikan dengan hitungan dua minggu dari masa PPKM lanjutan.

“Kita melihat daripada kebutuhan permintaan, nah kita dengan bulog komitmen yang harus diutamakan komoditi kualitas, kemudian kebutuhan kita,” tambahnya.

Meski begitu, Kadinsos juga memastikan penyaluran anggaran bansos itu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. “Misalnya saja, jika kebutuhan paket sembako sekitar 3000 paket maka sisa akan dikembalikan ke kas pemerintah daerah,” kata dia. (***)

Pos terkait