Pemkab Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air – Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDA-BMBK) hingga kini masih mengakaji dan menghitung kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk membantu para petani di wilayah utara keluar dari persoalan kekeringan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air – Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDA-BMBK) hingga kini masih mengakaji dan menghitung kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk membantu para petani di wilayah utara keluar dari persoalan kekeringan.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan selama 14 hari ke depan, terhitung mulai 30 Agustus sampai dengan 12 September 2024.

BACA: Bantu Petani Atasi Kekeringan, SDA-BMBK Kabupaten Bekasi Kaji Kebutuhan Anggaran

Bacaan Lainnya

Penetapan status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Bekasi Nomor : HK.02.02/Kep.532-BPBD/2024 pertanggal 30 Agustus 2024 yang ditandatangani oleh Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi.

“Hari ini sudah ditetapkan tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi sehingga besok sudah bisa dilakukan rencana aksi dengan melibatkan berbagai pihak,” ujar Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi, Jumat (30/08).

Peningkatan status dari siaga ke tanggap darurat kekeringan dilihat dari dampak kemarau. Seperti kesulitan penyedian air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga hingga kekeringan pada lahan pertanian.

Untuk itu, Dedy Supriyadi menghimbau, seluruh kecamatan dan semua stakeholder agar bergerak massif dalam penanganan dampak kemarau tersebut.

“Juga para petani dan kelempok tani dihimbau melakukan upaya bersama, bila ada air untuk pesawahan agar segera diolah, jangan dibiarkan. Kita semua bergerak,” kata dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muchlis mengatakan, berdasarkan hasil pendataan, sejak tanggal 9 – 30 Agustus 2024 terdapat peningkatan permohonan bantun air bersih dari warga yang tersebar di beberapa wilayah, yakni Kecamatan Muaragembong, Sukawangi, Cabangbungin, Karangbahagia, Bojongmangu.

Selain itu, berdasarkan data dari dinas pertanian, per tanggal 20 Agustus 2024 kekeringan terjadi di lahan pertanian seluas 4.237, 1 hektar dengan intensitas sedang dan berat pada beberapa kecamatan. Luas terdampak kekeringan sebanyak 4.237,1 hekrar tersebut terebar di 16 Kecamatan.

“BPBD akan berfokus dan berkonsentrasi, pada proses pengiriman air bersih bagi masyarakat. Distribusi air terus kita lakukan dari selama bulan Agustus 2024 ini,” kata dia. (RIZ)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait