BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi mendapatkan temuan terkait tindak asusila melalui grup aplikasi whatsapp (WA). Ironisnya, grup tersebut berisikan para siswa di satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Bekasi.
Selain tindak asusila, di grup yang berisikan 24 siswa dan siswi itu, para anggota saling berbagi video porno. Dari video tersebut, para anggota saling mengajak untuk berhubungan badan.
“Ini ketahuannya saat salah satu anggota grup kena razia oleh guru lalu diambil telepon selulernya. Awalnya anggota grup ini tidak mau membuka isi ponsel itu, tapi setelah dipaksa, akhirnya dibuka dan terbongkar itu grup,” ucap Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi, Mohammad Rozak, Rabu (03/10).
Grup bernama “All Stars” itu beranggotakan para siswa dan siswi kelas IX dari berbagai kelas di salah satu SMP di Kabupaten Bekasi. Grup berisi percakapan tidak senonoh, berbagai video porno hingga ajakan berbuat asusila.
“Ditemukan ada 42 video porno di grup WA itu. Kemudian ada ajakan mesum. Ajakan itu dikuatkan saat sang guru menelusuri lebih jauh dan ditemukan ada obrolan pribadi via WA yang mengajak berbuat mesum, siswa dan siswa yang masih satu sekolah,” ucap Rozak.
Rozak mengatakan, temuan tersebut menjadi salah satu yang cukup mengegerkan kondisi pergaulan anak. Lebih dari itu, kata dia, tren anak berbuat asusila meningkat. Saat ini, anak-anak tidak lagi sekedar menonton video porno namun berusaha mempraktekannya.
“Trennya memang demikian, tren yang mengkhawatirkan. Kalau sebelumnya banyak video porno yang bocor hingga ditonton anak-anak, sekarang trennya beda. Anak-anak tidak lagi menonton tapi melakukannya bersama teman-temannya,” kata dia.
Selain di Cikarang Selatan, temuan pun didapat di Tambun Selatan. “Di Tambun itu ada temuan sekelompok anak-anak remaja melakukan tindak asusila, mesum, secara bersama-sama ini. Kini kasusnya tengah kami tangani,” ucap dia.
Rozak mengaku kerap mendapat temuan tentang tindak asusila ini dan harus segera ditanggulangi. “Ini menyangkut masa depan anak, selama ini di KPAD temuan ini kami dapati. Tapi, memang ini kenyataan yang terjadi,” ucapnya. (BC)