BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Ratusan nelayan di Kecamatan Muaragembong sejak dua minggu terakhir puasa melaut. Hal tersebut terjadi lantaran cuaca buruk masih melanda perairan Muaragembong dan sekitarnya.
Ketua Koperasi Nelayan Muaragembong, Nari mengatakan angin kencang disertai ombak membuat sekitar 300 orang nelayan di Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Sederhana memilih untuk tidak mencari ikan dilaut.
“Nelayan untuk melaut udah nggak bisa karena gelombangnya besar. Pada umummnya nelayan disininya perahunya 3 gros ton ke bawah sehingga kalau dihantam badai besar udah nggak bisa melaut,” kata Nari.
Alhasil, kata dia, sebagian nelayan saat ini hanya mencari kepiting menggunakan beberapa bubu di tambak dan sebagian lagi beralih profesi menjadi pemulung alias mencari rongsokan.
“Karena hasilnya minim kita tidak bisa beli peralatan yang memadai. Kalau peralatan memadai nangkap ikan di pinggiran juga mungkin bisa dapet ikan belanak. Tapi sekarang kan boro-boro beli alat tangkap untuk nutup kebutuhan sehari-hari aja udah morat-marit,” ucapnya.
Dijelaskan olehnya, jika dalam kondisi normal pendapat nelayan berbeda-beda sesuai dengan kategorinya. Untuk Nelayan Jaring dalam satu hari pendapatannya berkisar antara 300 – 400 ribu. Sementara untuk Nelayan Bubu diatas 500 ribu. “Sementara untuk Nelayan Kapus cukup lumayan bisa menopang ekonomi pesisir,” ucapnya.
Ia pun berharap pemerintah memperhatikan kondisi para nelayan saat ini. “Keinginan masyarakat coba dah diperhatikan kebutuhan masyarakat ya kondisi nelayan ini dalam keadaan parah dalam kondisi satu tahun terakhir ini,” kata dia. (BC)