BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Masalah kesehatan gigi dan mulut ternyata menjadi isu serius bagi anak-anak usia sekolah dasar di wilayah Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data tahun 2023, sekitar 75 persen siswa SD di wilayah tersebut mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.
Menyikapi hal ini, Puskesmas Karangsambung meluncurkan inovasi pelayanan publik bertajuk Gerigi Denish, yang merupakan singkatan dari Gerakan Terpadu Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Flouride Varnish. Program ini diprakarsai oleh drg. Dyah Rahmawati bersama Pratiwi Suciani dan tim kesehatan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini.
“Gerigi Denish kami rancang sebagai gerakan sadar kesehatan, bukan hanya pemeriksaan atau pengobatan. Kami ingin anak-anak memahami bahwa menjaga gigi itu bagian dari menjaga diri sendiri,” kata Dyah, Jumat (24/10).
Program ini mengusung pendekatan edukatif yang menyenangkan, seperti mengenalkan anatomi mulut, bahaya konsumsi makanan manis berlebih, hingga cara menyikat gigi yang benar. Anak-anak diajak menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluorida. Selain itu, kegiatan edukasi disampaikan melalui lagu, permainan, dan video pendek agar lebih mudah dipahami.
“Kami ingin kebiasaan itu lahir dari kesadaran, bukan karena disuruh. Saat kesadaran sudah tumbuh, perilaku sehat akan menetap,” kata Dyah.
BACA: Cegah DBD, Warga Tambun Utara Bagikan Ratusan Ikan Cupang untuk Basmi Jentik Nyamuk
Pratiwi Suciani menambahkan bahwa program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan akademisi. Tahap awal dimulai dengan skrining pengetahuan siswa dan orang tua melalui Google Form untuk memetakan pemahaman mereka tentang kebersihan gigi dan mulut. Selanjutnya dilakukan penyuluhan interaktif di sekolah menggunakan alat peraga dan video animasi.
“Anak-anak sangat antusias karena kami tidak mengajar seperti di kelas. Mereka kami ajak bermain sambil belajar,” kata Pratiwi.
Puncak kegiatan program ini adalah sikat gigi massal yang dipandu oleh tenaga kesehatan serta pemberian Flouride Varnish pada permukaan gigi anak untuk mencegah karies. Tindakan ini dilakukan dengan persetujuan orang tua melalui informed consent. Fluorida yang digunakan aman dan efektif melindungi gigi anak dari kerusakan.
Program Gerigi Denish juga mendapat dukungan dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) yang terlibat dalam pendampingan, pemeriksaan awal, hingga pemberian bantuan bahan medis dan edukasi bagi guru UKS di sekolah.
Dalam satu tahun pelaksanaan, hasilnya sangat signifikan. Kasus penyakit gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas Karangsambung berhasil menurun dari 75 persen menjadi 48 persen. Anak-anak kini lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan gigi, sementara orang tua lebih aktif mengontrol kebersihan mulut dan pola makan anak.
“Bagi kami, ini bukan sekadar program kesehatan, tapi gerakan perubahan perilaku. Kalau sejak kecil anak-anak sudah punya kesadaran untuk menjaga gigi dan mulutnya, maka di masa depan mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sehat, percaya diri, dan berdaya,” tutup Pratiwi. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
















