BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN – Tanggul irigasi kali sekunder BKG 29 Kp. Cecendet Desa Sumbereja Kecamatan Pebayuran yang kritis akibat jebol telah diperbaiki.
Satu unit alat berat berupa excavator diturunkan untuk menambal titik tanggul irigasi yang jebol.
“Alhamdulillah sampai hari ini (perbaikan) sudah dilaksanakan menggunakan 1 unit alat berat (excavator) yang dikirim oleh Dinas SDA-BMBK,” kata Camat Pebayuran, Hasyim Adnan Adha.
BACA: Tanggul Irigasi di Pebayuran Jebol, Lahan Pertanian Warga Terendam Banjir
Selain itu Pemkab Bekasi juga melakukan normalisasi aliran irigasi disekitar bendungan tersebut.
“Harapan ke depannya, Pemkab Bekasi bisa melakukan lagi normalisasi sisa tanggul irigasi mulai dari BKG 29 sampai BKG 32 dengan panjang kurang lebih sekitar 3 kilometer,” kata dia.
Hal itu bertujuan sebagai upaya pencegahan mencegah terjadinya bencana banjir di musim penghujan.
“Kami sudah mengajukan permohonan dari 4 desa, mudah-mudahan bisa segera dilaksanakan di 2025,” ungkapnya.
Sebelumnya, tanggul irigasi Kali Sekunder BKG 29 yang berada di Kampung Cecendet, RT 01 RW 01 Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran jebol sehingga merendam lahan pertanian warga.
Peristiwa tanggul irigasi jebol tersebut terjadi pada Sabtu (26/10) petang sekira pukul 17.40 WIB. Diduga karena tanggul tidak kuat menahan derasnya debit air yang datang dari hulu.
Ketua Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pebayuran, Ahmad Syarifudin mengatakan, sebagai langkah awal, warga telah bergotong-royong membuat turap bendungan sementara menggunakan bantuan logistik dari BPBD Kabupaten Bekasi.
Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir derasnya aliran air ke lahan pertanian warga.
“Kita bersama-sama sudah melakukan upaya pembendungan sementara menggunakan logistik dari BPBD, seperti bambu, terpal, dan karung berisikan tanah. Namun akhirnya bendungan tidak kuat juga, karena aliran air masih sangat kencang,” ujarnya.
Untuk mengatasi tanggul jebol tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDA-BMBK) Kabupaten Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami bersama Muspika Kecamatan Pebayuran sudah berkomunikasi dari semalam dengan Dinas SDA-BMBK, karena untuk penanganannya sendiri nanti akan menurunkan alat berat di lokasi jebolnya tanggul irigasi ini,” ungkapnya.
Syarifudin juga mengimbau kepada para petani di wilayah Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran dapat menjaga tanggul irigasi, khususnya yang berada di sepanjang Kali Sekunder BKG 29 dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan para petani.
“Karena terkadang ada juga petani yang suka membuat paralon liar, nah ke depannya saya harap tidak ada lagi yang seperti itu, tanpa izin dari PJT,” ungkapnya. (RIZ)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS