BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Polri mendapati lonjakan harga MinyaKita di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi. Minyak goreng yang seharusnya dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp 15.700 per liter kini dijual hingga Rp 18.000 per liter.
Ketua Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri, Brigjen Pol Jhon Charles Edison Nababan, menyebut bahwa lonjakan harga ini disebabkan oleh tingginya harga yang diberikan distributor kepada pedagang.
“Harga eceran tertinggi yang ditentukan pemerintah adalah Rp 15.700 per liter. Namun, tadi kita temukan di pengecer dijual Rp 18.000. Kami akan telusuri lebih lanjut penyebab kenaikan ini,” kata dia usai melakukan pemantauan sejumlah komoditas bahan pokok di Pasar Induk Cibitung pada Senin (03/03).
BACA: Minyak Goreng Subsidi ‘MinyaKita’ Langka di Cikarang
Menurut keterangan Inata (35), salah satu pedagang MinyaKita di pasar tersebut, kenaikan harga minyak sudah terjadi sejak sebelum bulan suci Ramadhan. Ia mengungkapkan bahwa pedagang kesulitan menjual minyak sesuai HET karena harga modal dari distributor sudah tinggi.
“Kalau untuk bulan Ramadhan ini sih ada kenaikan ya gak banyak sih ya, kita yang biasa jual Rp 17.000 sekarang sudah Rp 18.000 karena kan modalnya sendiri kan naik ya,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa harga dari distributor saat ini mencapai Rp 17.600 per liter, jauh di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah.
“Gak bisa kita jual di harga HET, itu kan tertera harga HET-nya Rp 15.700. Kita jual di Rp 18.000 karena kan modalnya juga sudah gede, kalau dari distributornya itu per pcs-nya Rp 17.600,” jelasnya.
Sementara Eka salah seorang pelanggan berharap Pemerintah khususnya Satgas Pangan Bareskrim Polri dapat menelusuri penyebab kenaikan harga ini, termasuk mengungkap kemungkinan adanya pelanggaran di tingkat distributor.
“Kita berharap pemerintah bisa mengambil langkah tegas agar harga MinyaKita sesuai dengan HET dan masyarakat dapat memperoleh minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” kata warga Desa Kalijaya itu. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS