Forum Komunikasi RT/RW di Kabupaten Bekasi Perlu Dibentuk

Diskusi Publik Warung Bekasi di Ballroom Batiqa Hotel Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10) malam.
Diskusi Publik Warung Bekasi di Ballroom Batiqa Hotel Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10) malam.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Peran RT/RW tak sebanding dengan perhatian kesejahteraan yang diterimanya. Dalam persoalan rumah tangga kehidupan bermasyarakat, keberadaan pejabat level terbawah dalam pemerintahan ini, dapat menjadi penengah.

Sebagai contoh, saat ada warga yang meninggal dunia, Ketua RT maupun RW yang mengakomodasi warga setempat untuk membantu mengurusi pemakaman warga yang meninggal dunia. Kemudian ketika ada got mampet, pohon tumbang, kabel putus, atau saat ada penyakit masyarakat, itu semua biasanya diselesaikan melalui RT/RW. Artinya, keberadaan RT/RW sangat penting dan dibutuhkan.

“Kesejahteraan perangkat RT dan RW harus menjadi perhatian serius pemerintah,” terang Himawan Abror, Sekjen PC GP Anshor Kabupaten Bekasi, dalam Talkshow ‘Warung Bekasi’ yang difasilitasi Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Bekasi di Ballroom Batiqa Hotel Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10) malam.

Menurutnya, dana stimulan dari Pemkab yang hanya beberapa ratus ribu rupiah, sangat tidak cukup bila dilihat dari cara kerja mereka yang tak mengenal waktu dalam melayani masyarakat.

Salah seorang RT di Desa Hegarmukti, Cikarang Pusat, Doni Ardon yang turut menjadi nara sumber mengatakan bahwa peran RT dan RW perlu difasilitasi oleh sebuah lembaga, atau paguyuban atau forum komunikasi sejenisnya yang dapat memfasilitasi RT untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang berasal dari pemerintah maupun swasta.

Keberadaan forum komunikasi tersebut juga nantinya memfasilitasi komunikasi para RT dan RW agar saling mengenal sehingga dapat berbagi potensi yang ada di wilayahnya masing-masing. “Cukup manusiawi bila RT di wilayah pelosok memperoleh manfaat dari rekan sesama RT yang ada di wilayah industri,” ucapnya. Sehingga dengan adanya forum komunikasi RT/RW akan mudah menyalurkan aspirasi masyarakat.

“Kalau Forum Kepala Desa dan Forum BPD saja ada. Kenapa RT/RW enggak bisa, nanti saya komunikasikan dengan para RT dan RW yang lain,” ungkap Doni Ardon.

Dalam Dialog, salah seorang pemerhati Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Ketua DKM Puri Insani, Rohimudin menyampaikan, masih minimnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap keberadaan pejabat RT/RW sudah seharusnya dipikirkan. Dia menilai, keberadaan Forum Komunikasi RT memang perlu ada. Sehingga, aspirasi RT dapat tersalurkan dan para ketua RT di wilayah pedesaan mendapat edukasi yang positif tentang keberadaan dan manfaat dana ADD (Alokasi Dana Desa) yang selama ini kurang disosialisasikan Kepala Desa.

Talkshow dipandu host, Yus Ismail dan Dimas, wartawan online Berita Cikarang. Dihadiri sejumlah ketua RT di Kabupaten Bekasi dan termasuk aktivis Serikat Pekerja.

“Tema yang diangkat dalam Warung Bekasi sangat menyentuh. Semoga menjadi perhatian pemerintah dan Forum Komunikasi RT dapat terbentuk di Kabupaten Bekasi,” ucap Aktivis SPMI Kabupaten Bekasi, Aan Maulana. (BC)

Pos terkait