Kabupaten Bekasi Bakal Gencar Bangun Sektor Pariwisata

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Agus Trihono
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Agus Trihono

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pariwisata saat ini tengah menggodok Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda). Hal ini dinilai perlu dibuat agar kedepannya semakin jelas arah pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bekasi.

BACA : Komisi II Minta Pemkab Bekasi Buat Rencana Induk Pariwisata Daerah

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Agus Trihono menjelaskan di dalam Riparda pihaknya telah memetakan arah pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bekasi ke dalam dua kategori yakni Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) dan  Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK).

Adapun yang masuk dalam ketegori KSPK adalah industri dan heritage (sejarah dan budaya) yang nantinya diharapkan dapat memberi nilai tambah terhadap keberadaan kawasan industri dan peninggalan sejarah atau budaya di Kabupaten Bekasi seperti Desa Wisata Batik Seraci, Desa Wisata Tanah Lio, Rumah Tradisional  Saung Ranggon, Gedung Juang 45, Makam KH. Raden Ma’mun Nawawi, Makam KH. Noer Ali, dll.

“Jika kita menganggap KSPK-nya itu adalah  Gedung Juang 45 Tambun, maka kedepannya disekitar Gedung Juang 45 itu harus ada kawasan wisata pendukungnya yang menyediakan souvenir, kuliner, dll,” kata Agus Trihono.

Sementara untuk KPPK, kata dia, mencakup ekowisata mangrove dan agrowisata. “Ekowisata mangrove diproyeksikan berada di area Pantai Muara Beting, Pantai Muara Bendera, Pantai Bahagia dan TPI Tarumajaya. Sementara agrowisata meliputi daya tarik wisata potensi perkebunan bambu yang berada di Kecamatan Bojongmangu, Situ Abidin dan Bumi Perkemahan Karang Kitri,” ucapnya.

Dengan adanya Riparda ini, kata Agus, maka kedepannya diharapkan destinasi wisata di Kabupaten Bekasi baik dalam bentuk wisata alam, industri, sejarah, ziarah dan bahari dapat lebih tertata dan terus berkembang.

“Sehingga kedepannya kita bisa mempersiapkan infrastruktur yang memadai, melakukan pengembangan dan penataan di objek destinasi wisata sekaligus mengembangkan industri kreatif di objek pariwisata tersebut yang mampu menggerakan perkonomian masyarakat lokal,” kata Agus. (BC)

Pos terkait