Banjir, 1.900 Warga Desa Hurip Jaya dievakuasi

banjir hurip jaya
banjir hurip jaya

BERITACIKARANG.COM, BABELAN – Sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi terendam banjir sejak sepekan terakhir. Air terus menggenang setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. Banjir mencapai puncaknya pada Rabu (22/02) dini hari.

Jalu, relawan Badan Penanggulangan Banjir Daerah Kabupaten Bekasi menyebut banjir kembali meninggi setelah hujan lebat kembali mengguyur Bekasi sejak Selasa (21/02) petang hingga malam. Di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, 1.900 jiwa warga terpaksa dievakuasi.

Bacaan Lainnya

“Jadi banjir itu sempat turun tapi naik lagi karena hujan deras kan semalam, kemudian di daerah lain juga hujan jadi airnya mengalir ke Hurip Jaya. Semalam itu air tingginya sekitar 1,2 meter. Sepertinya kalau hujan lagi bisa semakin tinggi. Prediksi hujan terus sampai akhir bulan ini,” kata Jalu.

Ia mengatakan, Desa Hurip Jaya menjadi salah satu daerah paling parah terendam karena berada di antara dua sungai yakni Kali Bekasi dan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL). Menurut dia, pertemuan dua sungai itu berdekatan dengan desa yang berdekatan dengan Kota Bekasi itu.

“Jadi Urip Jaya itu istilahnya seperti muara, daerah rendahnya di sini. Kemudian lokasi ini juga banyak rumah kayu jadi dikhawatirkan terseret,” kata dia.

Diungkapkan Jalu, BPBD telah membangun posko untuk warga yang mengungsi. Sejumlah bantuan pun telah dipersiapkan, hanya saja sulitnya medan membuat pasokan bantuan terhambat. “Posko kami bangun lagi untuk pengungsi. Kemudian bantuan logistik masih terus kami distribusikan,” kata dia.

Sementara itu, banjir pun merendam sejumlah wilayah di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara. Ahmad Suryadi (27), warga setempat mengatakan, banjir tidak setinggi daerah lainnya namun derasnya aliran Kali CBL membuat warga khawatir terjadinya longsor. “Kalau banjir di sini sekarang tidak terlalu parah, cuma takut longsor karena itu di kali airnya deras,” ucapnya.

Sebanyak 10 rumah di 2 rukun tetangga, yakni RT 004 RW 05 dan RT 001 RW 04 pernah longsor pada tahun 2016 lalu. Hal itu disebabkan derasnya aliran air yang mampu mengikis tanah. “Karena intensitas hujan yang tinggi, ketinggian air dan arus deras Kali Bekasi, membuat warga siaga,” ucapnya. (BC/Foto : Enceks)

Pos terkait