Tak Ada Biaya, Markum Jual Ayam Untuk Pengobatan Anaknya

Mahendra (4) dipangku Ibunya, Sawitri (44) saat menjalani pengobatan di RS Medika Cikarang
Mahendra (4) dipangku Ibunya, Sawitri (44) saat menjalani pengobatan di RS Medika Cikarang

BERITACIKARANG.COM, MUARA GEMBONG – Bocah berusia empat tahun, putra pasangan Markum (55) dan Sawitri (44) warga Kp. Beting RT 08/06 Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong mendapatkan perawatan medis di RS. Medika Cikarang setelah mendapatkan bantuan dari PAC Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA) Kecamatan Muara  Gembong, Kamis (07/04).

Markum yang setiap hari bekerja sebagai pencari kepiting ini, menuturkan bahwa anaknya, Mahendra (4) mengalami gejala batuk dan panas tinggi sejak dua tahun lalu. Ia pun mengaku sempat menjual dua ekor ayam peliharaan miliknya untuk biaya pengobatan anaknya sebesar Rp. 70 ribu.

Bacaan Lainnya

Meski kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan sudah mendapat rujukan dari puskemas untuk dibawa ke rumah sakit, Markum tidak berani menbawa anaknya ke rumah sakit karena tidak punya biaya. BPJS yang dimiliki Mahendra kini sudah tidak berfungsi lagi lantaran biaya preminya sebesar Rp. 25.000 menunggak selama hampir 22 bulan.

“Sakitnya sudah lama tetapi belum ketauan penyakitnya. Dari Puskesmas sudah dirujuk ke rumah sakit tetapi belum ada biaya lagi. Kartu BPJS juga percuma karena belum dibayar 22 bulan, mau bayar juga uangnya nggak ada. Kalau tiap malam sering batuk-batuk dan panas badan anak saya tinggi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan setelah bertemu dengan pengurus PAC Satria Muara Gembong, selang beberapa jam kemudian putra ke limanya itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan medis.

“Alhamdulillah, sudah dibantu sama pengurus SATRIA Muara Gembong, Pak Maman. Dia antar kita ke rumah sakit dan bantu proses supaya kartu BPJSnya bisa digunakan lagi untuk berobat anak saya,” jelasnya.

Ketua PAC SATRIA Muara Gembong, Maman mengutarakan bahwa apa yang telah dilakukannya merupakan salah satu bentuk kepedulian organisasinya terhadap masyarakat di wilayahnya. Ia pun berharap pemerintah daerah kedepannya lebih peka dan memperhatikan kesehatan masyarakat, khususnya yang memiliki ekonomi menengah ke bawah yang membutuhkan bantuan terutama masalah kesehatan.

“Kalau bisa mah dari pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, tolong lihatlah ke bawah banyak warga atau masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah yang membutuhkan bantuan terutama masalah kesehatan seperti yang dialami Mahendra. Apalagi kemrin juga sempat ada bayi  penderita gizi buruk di Muara Gembong,” bebernya. (DB)

Pos terkait