Pilkada Kabupaten Bekasi : Suara Golput Melebihi Suara Pemenang

Pilkada Kabupaten Bekasi KPU
Pilkada Kabupaten Bekasi KPU

BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Jumlah masyarakat yang tidak menggunakkan hak pilihnya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2017 tinggi. Berdasarkan proses hitung nyata yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum, jumlah golput bahkan lebih tinggi dari suara yang diperoleh pasangan yang unggul sementara, yakni Neneng Hasanah Yasin-Eka Suria Atmaja.

Berdasarkan pantauan di situs resmi KPU RI, Kamis (16/02), hingga pukul 18.03 prosentase hitung nyata sudah mencapai 29,03% atau 1.149 tempat pemungutan suara dari total 3.958 TPS.

Bacaan Lainnya

Dari penghitungan tersebut, 218.357 pemilih dari total 592.739 daftar pemilih tidak menggunakan hak pilihnya. Bila dikomparasi dengan perolehan suara peserta, jumlah mereka yang golput jauh melebihi pasangan Neneng-Eka yang saat ini unggul dengan torehan 153.268 suara.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Kabupaten Bekasi Idham Holik mengatakan, secara keseluruhan jumlah partisipasi pemilih sebenarnya meningkat dibanding Pilkada Kabupaten Bekasi pada 2012 lalu. Ketika itu jumlah partisipasi hanya sekitar 55%, sedangkan kali ini berada di angka 63,2% atau 374.382 pemilih

“Proses perhitungan masih berlangsung, dari prosentase pemilih ada peningkatan dari Pilkada 2012 lalu namun memang belum menyentuh target yang ditetapkan KPU RI sebesar 77,5 persen,” kata Idham.

Sementara itu, terkait banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, Idham mengaku KPU telah bekerja maksimal untuk melakukan sosialisasi termasuk menggugah minat masyarakat untuk datang ke TPS. Sosialisasi pun terbantu oleh para kandidat yang berjumlah lima pasangan.

Meski sosialisasi telah dilakukan maksimal, menurut Idham, keputusan memilih tetap berada di diri para pemilih. “Memilih dalam suatu pemilihan itu bebas, haknya pemilih. Mereka yang memilih harus berangkat dari kesadaran sendiri dan tidak dimobilisasi. Kami sudah melakukan hal maksimal namun tidak bisa melebihi atau masuk pada hak pemilih itu sendiri,” kata dia.

Lebih lanjut diungkapkan Idham, tingkat partisipasi pemilih tidak hanya dikaitkan dengan sosialisasi namun terdapat beberapa faktor lain. Di antara faktor tersebut yakni waktu pelaksanaan, minat masyarakat, kesadaran politik hingga pilihan pasangan calon yang tersedia.

“Berdasarkan informasi teman-teman di lapangan, beberapa faktor itu memengaruhi. Ada juga yang karena ada keperluan sehingga tidak mencoblos serta adapun yang memilih melakukan aktivitas lain. Namun pada prinsipnya kami telah melakukan kewajiban sebagai penyelenggara hanya saja keputusan memilih tetap kembali pada pemilih itu sendiri,” kata dia.

Proses hitung nyata KPU masih terus berlangsung hingga seluruh TPS memasukkan data perolehan suara melalui scan formulir model C1. Dari 23 kecamatan, masih terdapat delapan kecamatan yang belum sama sekali memasukkan hasil pemilihan. Sedangkan dari data 15 kecamatan, empat di antaranya menjadi kecamatan dengan jumlah partisipasi terendah di bawah 60%. Keempat kecamatan tersebut yakni Cikarang Selatan (53,8%), Tambun Selatan (55,7%), Cibitung (56,9%) dan Muara Gembong (59,1%).

Sementara itu, perolehan suara kandidat sesuai nomor urut yakni 1. Meilina Kartika Kadir-Abdul Kholik 8,71% (31,751 suara); 2. Sa’dudin-Ahmad Dhani 24,01% (87.520 suara); 3. Obon Tabroni-Bambang Sumaryono 16,35% (59.587 suara); 4. Iin Farihin-Mahmud 8,87% (32.334 suara); 5. Neneng Hasanah Yasin-Eka Suria Atmaja 42,05% (153.268 suara). (BC)

Pos terkait