Pemkab Bekasi Perbaiki 2.500 Rumah Tidak Layak Huni

Pelaksana Tugas Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki saat menyerahkan bantuan rutilahu secara simbolis kepada salah seorang warga di Desa Muktiwari Kecamatan Cibitung, Selasa (29/03).
Pelaksana Tugas Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki saat menyerahkan bantuan rutilahu secara simbolis kepada salah seorang warga di Desa Muktiwari Kecamatan Cibitung, Selasa (29/03).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali menggulirkan program perbaikan rumah tidak layak huni di tahun ini. Sedikitnya Rp 50 miliar disiapkan untuk memerbaiki 2.500 rumah di seluruh wilayah.

“Betul, ini mulai dari hari ini rumah tidak layak huni ini akan diperbaiki. Serentak di seluruh kecamatan dengan total 2.500 rumah yang tersebar di 23 kecamatan,” ucap Pelaksana Tugas Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki usai menyerahkan bantuan rutilahu kepada warga di Desa Muktiwari Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Selasa (29/03).

Bacaan Lainnya

Perbaikan rumah ini, kata Marjuki, dilakukan merata di seluruh desa. Setiap desa mendapat perbaikan setidaknya 15 rumah yang telah melalui berbagai tahapan verifikasi.

“Sekarang dimulai secara simbolis dan langsung dikerjakan. Saya mohon doanya agar rencana ini dapat menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan saya sendiri yang akan hadir memantau proses perbaikannya, karena saya ingin tahu bagaimana hasilnya setelah diperbaiki nanti,” ucap dia.

Perbaikan rutilahu merupakan salah satu program prioritas Pemkab Bekasi. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi 2017-2022, Pemkab Bekasi menargetkan perbaikan 5.000 rutilahu. Jumlah itu ditargetkan selesai tahun ini.

“Ini merupakan bagian dari penuntasan program prioritas yang tertuang dalam RPJMD. Tahun ini kami tuntaskan 2.500 rutilahu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir.

Dalam program ini, setiap rutilahu akan mendapat Rp 20 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk pembelian bahan bangunan Rp 17,5 juta dan sisanya Rp 2,5 juta untuk jasa tukang. Kendati anggaran tersebut terbilang minim, namun cukup untuk perbaikan rumah minimalis. Nilai tersebut pun didasarkan atas penghitungan di lapangan untuk perbaikan sederhana pada bagian atap, lantai dan dinding.

Chaidir mengatakan, perbaikan rutilahu ini hanya bersifat stimulan. Warga penerima manfaat dapat menambah titik perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang sempurna. “Jadi ini sifatnya stimulan. Warga jika memiliki rezeki lebih dapat menambahkannya agar mungkin rumah yang diperbaikinya lebih bagus,” ucap dia.

Program perbaikan rutilahu ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya sangat tidak layak. Warga dapat mengajukan melalui pemerintah desa atau kecamatan. “Tapi tentu kami nanti verifikasi ke lapangan kebenaran datanya. Karena tidak sedikit yang setelah diverifikasi ternyata rumahnya justru bagus, langsung kami coret,” ucap dia.

Meski perbaikan rumah digelar secara masif, pekerjaan rumah Pemkab Bekasi masih terbilang besar. Pasalnya, berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, masih terdapat 20.000 rutilahu yang membutuhkan perbaikan. “Jadi masih banyak yang harus diperbaiki. Namun dari hasil verifikasi, perbaikannya dilakukan bertahap,” ucap dia. (dim)

Pos terkait