Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Bekasi yang Belum Gunakan Jamban Sehat Tinggal 15,58 Persen

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Bekasi yang belum memiliki jamban sehat diklaim terus menurun.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, persentasi jumlah rumah tangga miskin yang sudah memiliki jamban sehat hingga Oktober 2018 ini sebesar 84,42 persen.

Bacaan Lainnya

BACA: Masih Banyak Warga Kabupaten Bekasi BAB Sembarangan

Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 2 persen dibandingkan data di akhir tahun 2017 lalu yang berjumlah 82,42 persen.

“Data di kita saat ini sudah 84,42 persen. Artinya naik 2 persen dibandingkan data akhir tahun 2017 lalu yang berjumlah 82,42 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Sri Enny Mainiarni, Rabu (31/10)

Sementara sisanya, kata dia, yakni 15,58 persen diprediksi belum memiliki jamban sehat dan masih berprilaku Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

“Jadi setiap tahun (jumlah rumah tangga miskin yang belum memiliki jamban-red) semakin menurun jumlahnya. Dan kesehatan lingkungan kita harapannya tentu semakin baik,” ucapnya.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Supri Dinata menambahkan, untuk menekan jumlah aktifitas BAB sembarangan, pihaknya sudah menggalakan sosialisasi dan mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) yang artinya bebas dari BAB sembarangan di setiap wilayah di kabupaten Bekasi.

Menurutnya, perilaku BAB sembarangan seperti di kebun atau di sungai bukan semata-mata karena warga tak memiliki jamban di rumahnya. Melainkan juga dipengaruhi faktor kebiasaan yang belum sepenuhnya bisa diubah dan itu kebanyakan dilakukan warga yang tinggal di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS).

“Kalau kita (Dinkes-red) sifatnya hanya pemicuan dan pemberdayaan artinya bagaimana mendorong masyarakat agar bisa membangun jamban sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga melalui petugas di puskesmas setempat terus memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai dampak BAB sembarangan. Sebab, perilaku tersebut rentan menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare dan lain sebagainya.

Bahkan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kabupaten Bekasi serta pemerintah desa untuk menyediakan fasilitas MCK, jamban, septic tank serta pengadaan berbagai fasilitas lainya untuk mendukung terwujudnya daerah ODF yang ditargetkan teralisasi di 2019.

“Untuk pengadaan fisik seperti itu,kami sudah kordinasikan ke Tarkim (DPRKPP-red),” kata dia.

Adapun daerah yang masih banyak ditemukan prilaku BAB sembarangan, berada di wilayah utara Kabupaten Bekasi mulai dari mulai Kecamatan Sukatani, Pebayuran, Sukakarya, Cabangbungin, Sukawangi dan Muaragembong yang wilayahnya memiliki sungai.

“Yang paling bagus dan bisa dikatakan bebas BAB  sembarangan itu di Cikarang Barat karena masyarakat perumahan kota yang notabene sudah memiliki jamban sendiri,” tutupnya. (BC/SAR)

Pos terkait