Ribuan Judul Buku Semarakan Bekasi Book Fair 2019

Bekasi Book Fair (BBF) yang diselenggarakan di Gedung Graha Pariwisata, Komplek Stadion WIbawa Mukti. BBF akan dilaksanakan selama tujuh hari, dimulai 26 November sampai dengan 2 Desember 2019.
Bekasi Book Fair (BBF) yang diselenggarakan di Gedung Graha Pariwisata, Komplek Stadion WIbawa Mukti. BBF akan dilaksanakan selama tujuh hari, dimulai 26 November sampai dengan 2 Desember 2019.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR  – Ribuan judul buku ikut menyemarakan Bekasi Book Fair (BBF) yang diselenggarakan di Gedung Graha Pariwisata, Komplek Stadion WIbawa Mukti. BBF akan dilaksanakan selama tujuh hari, dimulai 26 November sampai dengan 2 Desember 2019.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja menjelaskan kegiatan BBF kali ini merupakan ketiga kalinya dilakukan di Kabupaten Bekasi. Hal itu, menurut Eka sebagai upaya meningkatkan budaya membaca yang ada di wilayahnya.

“Mudah mudahan acara ini berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Jadi kita tahu bahwa, sekarang ini begitu pesat teknologi informasi. Maka dari itu kita harus pandai memilah dan memilih apa saja yang kita konsumsi,” ungkapnya saat membuka BBF 2019, Selasa (26/11) kemarin.

Eka menambahkan, dengan membaca merupakan ‘jendela’ dunia untuk dapat menambah wawasan. Apalagi, sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi (Pemkab) telah meluncurkan aplikasi iBekasiKab. Sebuah aplikasi daring (online) yang dapat di instal melalui perangkat gawai berbasis android untuk membaca buku.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Dinny Resmiati mengapresi penyelenggaraan BBF di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, itu menjadi salah satu momentum yang penting menumbuhkan minat baca.

“Ini perlu mendapatkan dukungan, dari stakeholder sampai pelosok desa. Saya berharap, tidak hanya berlangsung pada saat ini. Dan terus berlangsung ditahun yang akan datang,” imbuhnya.

Kegiatan Bekasi Book Fair 2019 turut dimeriahkan oleh Asma Nadia, yang merupakan seorang penulis buku best seller. Salah satunya, yakni novel berjudul Surga yang Tak Dirindukan hingga dijadikan sebuah karya film oleh Sutradara kenamaan, Hanung Bramantyo. Selain Asma Nadia, juga ikut dimeriahkan pegiat literasi lainnya diantaranya, Puty Puar dan Tari Sandjojo. (***)

Pos terkait