BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Asa para pengelola objek wisata di momentum libur pergantian tahun kandas. Lonjakan pendapatan yang diidamkan justru jauh dari kenyataan. Alih-alih mendapat untung, rata-rata tempat wisata malah sepi pengunjung.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Bekasi, Sarman Faisal mengatakan, para pengelola objek wisata semula memperkirakan jumlah kunjungan pada libur awal tahun bakal meningkat hingga tiga kali lipat.
Prediksi itu didasarkan pada waktu libur sekolah yang panjang hingga mencapai dua pekan. Selain itu, pemberlakukan cuti bersama pun dinilai dapat menstimulus kunjungan wisatawan bersama keluarga.
Hanya saja, prediksi itu justru berbanding terbalik. Hujan yang mengguyur Kabupaten Bekasi di malam pergantian tahun serta banjir yang merendam di hampir separuh wilayah membuat geliat pariwisata sepi.
Berdasarkan laporan yang diterima, kata Sarman, jumlah kunjungan anjlok hingga 90 persen. “Jadi hitungannya biasa ada 1.000 orang yang datang, ini cuma 100 orang. Jadi turunnya jauh. Penurunan ini bukan dibanding dengan prediksi kami yang mencapai tiga kali lipat tapi dibandingkan dengan kunjungan pada libur reguler, sabtu atau minggu,” ucap dia, Selasa (07/01).
Terjun bebasnya jumlah kunjungan ini tidak lepas dari kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Tingginya curah hujan di masa pergantian tahun membuat warga mengurungkan niatnya untuk pergi berwisata.
Lebih dari itu, tidak sedikit wisatawan yang justru jadi korban banjir di momentum liburan yang seharusnya menyenangkan. “Jadi bisa jadi boro-boro liburan, orang rumahnya saja kebanjiran. Kalaupun enggak kebanjiran, ya akses jalannya yang banjir,” ucap dia.
Seperti diketahui, Pokdarwis merupakan kelompok yang beranggotakan warga sadar atas potensi wisata di daerahnya. Layaknya swasta, para warga ini mengelola tempat wisata dengan tujuan meningkatkan perekonomian di lingkungan sekitar.
Sarman mencatat, hingga kini tercatat ada 11 pokdarwis yang tersebar di sembilan kecamatan. Dari 11 pokdarwis, kata dia, seluruhnya mengeluhkan kunjungan wisata yang anjlok.
“Seperti ada dua pokdarwis di Muaragamebong. Ada dua lokasi wisata di sana. Lokasinya enggak banjir tapi akses ke sananya yang susah,” ucap dia.
Selain di Muaragembong, lokasi yang sepi pengunjung di antaranya Gedung Juang 45 Tambun, Jembatan Cinta Tarumajaya hingga Situ Binong di Cikarang Pusat. “Itu semuanya masuk ke pokdarwis yang merasakan kondisinya lagi prihatin sekarang,” ucap dia.
Sarman, yang juga pengelola Taman Bunga Matahari Bekasi, mengaku lokasi wisatanya pun turut mengalami penurunan pengunjung. Akibat penurunan jumlah kunjungan ini, para pokdarwis mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 1 miliar.
“Kalau dihitung dari dua minggu liburan ini, dari biasanya ada 2.000 pengunjung, ini cuma sekitar 100 orang jadi pasti turun. Kalau hitung semua pokdarwis, pendapatan yang hilang bisa Rp 1 miliar. Itu dihitung keseluruhan seperti tiket masuk, wahana, makanan minuman sampai parkir,” ucap dia.
Lebih lanjut, Sarman berharap musibah banjir yang melanda hampir separuh wilayah di Kabupaten Bekasi ini bisa segera ditangani. “Harus serius penanganannya. Karena dampaknya merambat kemana-mana,” ucap dia. (BC)