BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit yang kerap muncul pascabanjir. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah, menjelaskan bahwa penyakit tersebut umumnya muncul sekitar satu minggu setelah banjir surut.
“Apalagi banjir tahun ini cukup besar dan membawa lumpur serta berbagai material lainnya. Penyakit yang sering dialami warga antara lain infeksi saluran pernapasan atas, batuk, pilek, demam, diare, gangguan kulit seperti dermatitis dan gatal-gatal, serta kelelahan yang menyebabkan pegal-pegal dan kelemahan otot,” ujar Alamsyah.
Untuk memudahkan masyarakat terdampak banjir sejak 5 Maret 2025—bertepatan dengan penetapan status tanggap darurat oleh Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang—Dinkes telah membentuk posko kesehatan di seluruh puskesmas serta di lokasi pengungsian.
BACA: Bupati Intruksikan Semua Perangkat Daerah Turun Bantu Korban Banjir
Saat ini, dua puskesmas yang masih aktif mengoperasikan posko adalah Puskesmas Tarumajaya dan Puskesmas Babelan II. Selain itu, layanan puskesmas keliling juga disediakan bagi warga yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.
Alamsyah mengimbau warga terdampak banjir agar menjaga kondisi tubuh dengan asupan makanan dan minuman yang cukup, terutama di bulan Ramadan. Ia juga memastikan bahwa ketersediaan stok obat di puskesmas dan Pustu dalam kondisi aman dan dapat diakses oleh masyarakat.
“Jika ada keluhan kesehatan, masyarakat diharapkan segera mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Meskipun ada layanan puskesmas keliling, kami tetap mengimbau warga untuk aktif memeriksakan kondisi kesehatannya guna mencegah komplikasi yang lebih serius,” ujarnya.
Masyarakat yang membutuhkan bantuan medis darurat, seperti evakuasi pasien, kecelakaan, atau persalinan, dapat menghubungi Call Center 119 PSC atau Call Center 112 dengan menekan tombol 2 untuk mendapatkan layanan kegawatdaruratan kesehatan. (RIZ)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS