BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan telah dilantik menjadi Penjabat Sementara (Pj) Bupati Bekasi menggantikan Plt Bupati Bekasi Akhmad Marjuki yang mengakhiri masa jabatannya pada Minggu (22/05) kemarin.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang langsung melantik Dani Ramdan, mengatakan bahwa posisi Pj Bupati Bekasi sangat bermuatan politis, meski menurut ketentuan yang diatur dalam UU 10/2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, hanya dapat ditempati oleh ASN eselon II yang ditunjuk secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri.
“Karena sekali pun ini adalah jabatan Pj Bupati Bekasi, tetapi ini tetap tidak bisa lepas dari jabatan politik, karena ini adalah jabatan publik, sekalipun tidak melalui kampanye dan tidak melalui pemilihan,” kata Uu usai acara pelantikan di Komplek Pemkab Bekasi, Senin (23/05).
Wagub juga mengakui bahwa terdapat banyak ASN yang mengincar posisi sebagai Pj Bupati Bekasi dengan cara melakukan lobi-lobi politik.
Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin saat nanti Dani Ramdan tengah menjalankan tugasnya, akan terjadi banyak gesekan yang muncul, baik dari internal di tubuh Pemkab Bekasi, namun juga di masyarakat.
“Tapi jabatan ini adalah banyak orang yang mau, jabatan ini banyak orang yang suka, maka wajar apabila pada satu titik dikejar, dan dicari oleh beberapa orang, maka di situ ada persaingan, di situ ada persinggungan dan lainnya,” tuturnya.
Uu berpesan kepada Dani Ramdan agar tak hanya bisa menuntaskan berbagai permasalahan di Kabupaten Bekasi saja, namun juga merangkul berbagai unsur elemen masyarakat sehingga meraih dukungan saat bertugas selama kurang lebih satu tahun masa jabatan.
“Saya sampaikan tadi bangunan komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat. Jabatan yang ada sekarang yang sudah diamanahkan oleh Allah, hakekatnya oleh pemerintah harus dilaksanakan dengan baik dan dengan adil,” kata Uu.
Sementara itu, Dani Ramdan menyatakan sangat bangga kembali dipercaya untuk menjadi kepala daerah di Kabupaten Bekasi untuk kedua kalinya.
Ia menganggap bahwa amanah yang dibebankan olehnya merupakan sebuah ujian yang harus dihadapi dengan tanggungjawab penuh.
“Oleh karena itu, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah, dan jabatan itu adalah adalah fitnah, ujian. Jadi di satu sisi saya bangga dengan kepercayaan ini, tapi pada saat yang sama menyadari ujian ini makin berat dan tanggung jawabnya juga semakin besar,” ujar Dani. (dim)
