Banjir di Perumahan The Arthera Hill, Camat Serang Baru Desak Pengembang Prioritaskan Mitigasi

Camat Serang Baru, Deni Mulyadi saat mendampingi istri Bupati Bekasi Marlynda Ade Kuswara Kunang saat bersilaturahmi sekaligus melihat secara langsung keadaan mayarakat yang terkena bencana banjir di Perumahan The Arthera Hill Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Rabu (05/03).
Camat Serang Baru, Deni Mulyadi saat mendampingi istri Bupati Bekasi Marlynda Ade Kuswara Kunang saat bersilaturahmi sekaligus melihat secara langsung keadaan mayarakat yang terkena bencana banjir di Perumahan The Arthera Hill Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Rabu (05/03).

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Banjir yang melanda Perumahan The Arthera Hill di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, menjadi sorotan publik. Perumahan yang masih tergolong baru dan belum genap satu tahun sejak dibangun ini sudah menghadapi permasalahan serius terkait bencana banjir.

Camat Serang Baru, Deni Mulyadi, menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi tersebut. Ia meminta pengembang untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi persoalan banjir yang berpotensi merugikan warga. Dalam pernyataannya, Deni menegaskan bahwa pembangunan unit baru di kawasan perumahan tersebut sebaiknya dihentikan sementara waktu.

Bacaan Lainnya

BACA: Cerita Dramatis Relawan Evakuasi Korban Terjebak Banjir di Perumahan The Arthera Hills Serang Baru

“Saya meminta pengembang untuk lebih memprioritaskan mitigasi bencana banjir di kawasan ini. Jangan sampai pembangunan terus dilanjutkan tanpa menyelesaikan masalah yang ada,” ujar Deni Mulyadi, Rabu (05/03).

Deni menegaskan bahwa Pemerintah Desa Jayasampurna dan Kecamatan Serang Baru sebelumnya telah berupaya untuk berkomunikasi dengan pihak developer, namun hingga kini kesulitan ditemui karena pimpinan developer tidak pernah hadir dalam pertemuan, hanya pelaksana yang datang. Disisi lain, usulan untuk membangun tanggul dan langkah pencegahan lainnya yang telah disampaikan tampaknya belum dilaksanakan oleh pihak developer.

“Pihak develepor sebelumnya sudah kita undang ke kecamatan maupun ke desa, cuma pimpinan tidak pernah hadir yang hadir hanya pelaksananya saja dan sudah kami sampaikan agar dibikin tanggul dan lainnya namun apa yang kami sampaikan ternyata tidak dilaksanakan,” kata dia.

Atas dasar itu, pihaknya berencana untuk berkoordinasi dengan dinas teknis guna mencari solusi konkret untuk mengatasi permasalahan banjir di kawasan tersebut. “Ini penting mengingat banjir di kawasan The Arthera Hill ini adalah salah satu yang terparah di Kecamatan Serang Baru,” kata dia.

Banjir akibat luapan Kali Cikarang menerjang pemukiman warga di Perumahan The Arthera Hill, Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru pada Selasa (04/03) kemarin dengan ketinggian bervariasi antara 40 - 400 sentiemer.
Banjir akibat luapan Kali Cikarang menerjang pemukiman warga di Perumahan The Arthera Hill, Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru pada Selasa (04/03) kemarin dengan ketinggian bervariasi antara 40 – 400 sentiemer.

Ketua Paguyuban Perumahan The Arthera Hill, Andri Julianto mengungkapkan terdapat sekitar 200 rumah dengan total 400 hingga 500 jiwa terdampak akibat banjir di lingkungan tempat tinggalnya. Dia menyoroti pentingnya penanganan infrastruktur oleh pihak pengembang untuk mencegah banjir serupa di masa depan, termasuk pembangunan tanggul Kali Cikarang dengan beton. “Saat ini banjir sudah surut. Kita akan terus push agar turap dilakukan dengan beton, bukan dengan tanah,” kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengembang belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan penghentian sementara pembangunan maupun langkah mitigasi yang akan dilakukan. Masyarakat kini menunggu respons cepat dari pihak terkait untuk memastikan masalah ini tidak berlarut-larut. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait