Pemkab Bekasi Minta Kementerian PUPR Bangun Turap di Sepanjang Sungai Cipamingkis

Sejumlah warga saat melihat kondisi jalan pendekat jembatan Cipamingkis yang ambruk di Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah yang kembali amblas, Minggu (10/03) siang.
Sejumlah warga saat melihat kondisi jalan pendekat jembatan Cipamingkis yang ambruk di Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah yang kembali amblas, Minggu (10/03) siang.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Asisten Daerah (Asda) II Pemerintah Kabupaten Bekasi, Slamet Supriyadi meminta agar Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memprioritaskan pembangunan turap di sepanjang Kali Cipamingkis.

BACA: Dinas PUPR Kembali Usulkan Crash Program Untuk Perbaikan Jembatan Cipamingkis

Bacaan Lainnya

Hal ini perlu dilakukan menyusul kerap terjadinya bencana longsor di bantaran Sungai Cipamingkis yang mengakibatkan amblasnya jalan pendekat jembatan (oprit) dan ambruknya wingwall Jembatan Cipamingkis di Desa Cibarusah Kota Kecamatan Cibarusah.

“Karena memang kewenangan sungai Cipamingkis ini berada di BBWS Citarum yang ada di bawah Direktoral Jendral PSDA Kementrian PUPR,” kata Slamet Supriyadi, Senin (11/03).

Oleh karenanya, dirinya berharap pembangunan turap di Sungai Cipamingkis dapat diprioritaskan oleh pihak kementrian untuk menghindari rusaknya struktur jembatan yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan ambruknya jembatan tersebut.

“Tahun lalu sebetulnya sudah kita surati, cuma memang belum ada respon dari kementerian,” kata pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi itu.

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha menambahkan surat yang ditujukan kepada Kementrian PUPR telah dilayangkan Pemerintah Kabupaten Bekasi pada tanggal 29 Maret 2018 lalu.

“Kita akan buatkan surat lagi nanti. Surat yang pertama waktu bulan Maret 2018 kita layangkan tapi sampai saat ini belum ada respon. Kita memang mengharapkan adanya penanganan dengan dibuatkan turap di sepanjang bantaran kali,” ujarnya.

Jika tidak ada penurapan, Iman mengakui sebetulnya sangat riskan juga untuk penanganan yang dilakukan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi dengan menggunakan crash program.

“Karena kali ini arusnya kencang dan menghantam jembatan terus. Jadi kita minta agar ada penangangan (dari Kementrian PUPR-red) segera sehingga airnya tidak menghantam jembatan dan badan jalan lagi,” imbuhnya. (BC)

Pos terkait