BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kabupaten Bekasi masih tetap menjadi primadona investor dengan mencatatkan diri sebagai daerah investasi tertinggi se-Jawa Barat yang memiliki realisasi penanaman modal mencapai Rp13,45 triliun hingga triwulan pertama 2021.
“Ini menjadi nilai positif di mana Kabupaten Bekasi masih dipercaya para investor untuk menanamkan modalnya,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi Sutia Resmulyawan, Kamis (16/09).
Dia mengatakan meski masih di tengah masa pandemi COVID-19 namun geliat perekonomian di wilayahnya mulai berkembang ditambah kondusifitas iklim investasi yang membuat para investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi.
Sutia menyebut realisasi investasi di Kabupaten Bekasi mencapai 36,23 persen dari total penanaman modal di Jawa Barat pada triwulan pertama 2021 yakni Rp37,1 triliun.
Setelah Kabupaten Bekasi, realisasi investasi tertinggi berikutnya berada di Kabupaten Karawang sebesar Rp7,6 triliun atau 20,6 persen dari total investasi di Jawa Barat dan Kota Bandung sebesar Rp6,3 triliun atau 16,9 persen.
Investasi di Kabupaten Bekasi masih didominasi sektor penanaman modal asing yakni mencapai Rp 11,6 triliun sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri sebesar Rp1,8 triliun.
Belasan triliun rupiah investasi itu tercipta dari total 1.950 proyek yang terdiri atas 1.368 proyek investor asing serta 582 proyek dari penanaman modal dalam negeri.
“Selain nilai penanaman modal ini, sisi positifnya bagi daerah karena dari realisasi investasi ini terserap tenaga kerja. Dari data yang kami terima, setidaknya ada 6.732 tenaga kerja yang terserap dari ribuan proyek ini,” ucapnya.
Tingginya realisasi investasi di Kabupaten Bekasi, kata dia, berasal dari industri di bidang otomotif yang menyumbang hingga Rp7,86 triliun. Disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp1,6 triliun, industri makanan sebesar Rp1,3 triliun, dan sisanya dari sejumlah sektor lainnya.
Dari sisi tenaga kerja, industri logam, mesin, dan elektronika paling banyak menyerap karyawan. Sedikitnya 4.475 tenaga kerja berhasil diserap setidaknya hingga triwulan pertama 2021, disusul sektor makanan dengan 692 tenaga kerja, dan otomotif sebanyak 684 tenaga kerja.
Merujuk realisasi investasi sepanjang tahun 2020, Kabupaten Bekasi mampu merealisasikan investasi senilai Rp37,32 triliun dengan rasio 30,99 persen se-Jawa Barat, jauh mengungguli Kabupaten Karawang di peringkat kedua dengan rasio 13,90 persen dan Kota Bandung di urutan ketiga dengan rasio 8,82 persen.
“Artinya, kita mampu merealisasikan 36 persen investasi hanya dalam waktu tiga bulan jika dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu. Ini menandakan geliat pertumbuhan ekonomi sudah terlihat dari sektor investasi,” kata dia. (BC)