BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong pemerintah segera merealisasikan rencana pembelajaran tatap muka di masa pademi Covid-19. Skema ini tengah digodok oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Pembelajaran jarak jauh (PPJ) efektivitasnya paling tinggi hanya 40 persen. Maka kami mendukung pemerintah menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka. Hari Kamis nanti kita Raker dengan Kemendikbud terkait persiapan mereka sudah seperti apa,” kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Senin (15/03).
Syaiful menyebut selama masa pembelajaran jarak jauh ini, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan kebutuhan penunjang mulai dari subsidi kuota internet hingga penyederhanaan kurikulum. Namun ia tidak bisa memastikan apakah peran orang tua sebagai pengganti guru bisa dilakukan.
“Jadi kuncinya itu kemampuan orang tua menggantikan perannya sebagai guru. Pertanyaannya, tidak semua orang tua bisa memiliki peran sebagai guru, jumlahnya banyak atau dominan,” katanya.
Pihaknya juga mendorong pemerintah segera menuntaskan vaksinasi massal kepada seluruh tenaga pendidik guna menunjang rencana sekolah tatap muka.
“Ini harus tuntas, lima juta guru harus divaksin semua. Kalau lima juta guru ini belum divaksin, kita tidak akan setuju ada pembukaan sekolah tatap muka,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan sekolah tatap muka yang rencananya mulai dibuka pada Bulan Juli 2021 mendatang harus menerapkan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19. Selain itu, dirinya juga meminta Kemendikbud menyosialisasikan terkait protokol kesehatan yang tepat untuk diterapkan di sekolah.
“Jadi prinsipnya kita akan buka dengan prokes yang sangat ketat. Selama prokesnya ketat dan ada komitmen pengawasan maksimal dari satgas, kami mendukung penuh rencana ini. Kasihan anak-anak sudah lama tidak merasakan suasana sekolah,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda memastikan sudah melakukan persiapan menjelang dibukanya kembali sekolah tatap muka.
“Kami sudah melakukan observasi dan verifikasi ke sekolah-sekolah terkait penerapan protokol kesehatan ketat di lingkungan sekolah. Pemerintah Kabupaten Bekasi juga sudah menyediakan sarana penunjang kesehatan di sekolah untuk memastikan prokes ketat di lingkungan sekolah. Sarana sanitasi, pencuci tangan, sampai toilet yang dirancang khusus untuk pandemi,” kata dia. (BC)