Kali Dozer, Wisata Kampung di Kecamatan Tambelang yang ‘Instagramable’

Wisata air 'Kali Dozer' salah satu wisata unggulan yang ditampilkan para pemuda di Kp. Pulokecil Lor RT 02/02, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang selain wisata gambar 3D dan wisata edukasi.
Wisata air 'Kali Dozer' salah satu wisata unggulan yang ditampilkan para pemuda di Kp. Pulokecil Lor RT 02/02, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang selain wisata gambar 3D dan wisata edukasi.

BERITACIKARANG.COM, TAMBELANG –  Warga di Kp. Pulokecil Lor RT 02/02, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang bersama-sama merubah lingkungan di tempat tinggal mereka menjadi tempat wisata yang diberi nama wisata kampung Kali Dozer.  Selain menampilkan wisata gambar 3D, Kali Dozer juga menyajikan wisata air dan wisata edukasi yang ‘Instagramable’.

Salah seorang pelopor wisata kampung Kali Dozer, Sophal Jamil (27) menuturkan awalnya, ide untuk untuk menjadikan lingkungannya sebagai salah satu destinasi wisata terinspirasi dari warga di daerah lain yang telah membuat lingkungan mereka terkenal lewat wisata 3D.

Bacaan Lainnya

“Saya melihat dibeberapa daerah seperti di Malang, dan Depok sudah ada wisata 3D. Lalu dari pengalaman yang sudah didapatkan, saya pun ingin melakukannya di kampung halaman sendiri dengan memadukan dengan wisata lainnya,” kata Sophal Jamil, Senin (01/04) kemarin.

Ide tersebut, disambut baik oleh warga sekitar, khususnya para pemuda. Dengan sukarela, warga membantu menggambar tembok dan jalanan di lingkungannya dengan gambar 3D. Bahkan, dalam waktu dekat warga juga akan membangun musium 3D.

“Kita sudah siapkan satu rumah yang nantikan akan digunakan untuk menampilkan hasil gambar 3D dari anak muda yang ada disini,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Anton ini menambahkan, selain menyajikan wisata 3D, wisata kampung Kali Dozer juga menyajikan wisata air. Di atas perahu berwarna-warni yang dibuat oleh warga, pengunjung akan diajak berkeliling sungai untuk berselfie ria di Kali Dozer.

“Nantinya kita juga akan buat wisata edukasi. Karena ini lahannya masih banyak yang kosong, kita akan tata dengan menanam sayuran dan bunga – bunga. Karena saya melihat, kalau mau ke wisata edukasi harus keluar kota, makanya kita akan siapkan disini, agar tidak perlu jauh-jauh,” ujar lelaki yang juga lulusan Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2015.

Ia mengaku, untuk membentuk wisata ini membutuhkan waktu selama kurang lebih tiga minggu, hasil swadaya dari warga sekitar. Dengan biaya masuk yang terjangkau, antusias warga yang datang pun cukup tinggi.

“Sejauh ini sudah banyak pengunjung yang datang dari Cikarang. Tiketnya Rp 10 ribu dan bisa menikmati semua wisata yang ada,” tuturnya.

Dengan adanya wisata kampung Kali Dozer, diharapkan bisa menjadi alternatif bagi warga Kabupaten Bekasi untuk rekreasi atau liburan sambil memberikan edukasi khususnya bagi anak-anaknya yang masih membutuhkan pembelajaran akan dunia luar, khususnya terkait dengan bercocok tanam.

“Kita harapkan, wisata ini bisa menjadi hiburan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, dan bisa memberikan pelajaran bagi anak-anak sekolah, karena disini juga ada edukasi wisatanya,” kata dia.  (BC).

Pos terkait