BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan sejumlah upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok jelang Idul Fitri 1444 H/ 2023 M.
Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti mengatakan berdasarkan pengamatan pada momen yang sama di tahun sebelumnya, permintaan terhadap barang dan kebutuhan pokok akan meningkat, terutama 10 hari mendekati Idul Fitri.
“Terutama telur, tepung dan daging, daging ayam dan daging sapi ya, semoga di (waktu) itu, stok tetap tersedia maka kita relatif (bisa) aman ya,” ujar Helmi Yenti.
Helmi menyebutkan, ada tiga langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi Bekasi dalam menjamin dan mengendalikan harga barang pokok.
Pertama dengan cara memantau perkembangan naik turun harga di lapangan yaitu di pasar rakyat, pasar modern dan distributor.
“Pelaku pasar itu kita pantau terus, artinya apa? Saat kita turun ke lapangan kita akan memahami langsung fenomena yang ada di pasar, apakah langka atau normal jadi tidak hanya by data, tapi kita langsung berinteraksi dengan pelaku pasar ya distributor, agen, pedagang besar, baru pedangan kecil atau pengecer,” jelasnya.
Apabila terjadi kelangkaan barang pokok yang bukan karena penimbunan distributor, maka pihaknya akan menggelar operasi pasar. Selain untuk para pedagang, operasi pasar juga akan digelar langsung kepada masyarakat terdampak.
“Jadi kalau operasi pasar penerima manfaatnya pedagang, caranya kita akan menambah supply barang ke pasar dengan cara kerjasama dengan BUMN distributor yang ada di Kabupaten Bekasi, seperti rajawali, bulog, mereka akan menyuplay sehingga persediaan barang meningkat, stok barang normal, otomatis harga mulai turun,” katanya.
Kemudian, operasi pasar murah paket sembako juga tahun ini akan dilaksanakan di tiga kecamatan. Untuk Cibitung dan Pebayuran dilaksanakan tanggal 10 April, kemudian Cikarang Utara dengan target warga terdampak banjir 14 April.
“Juga ada bazar murah di hari yang sama, juga ada mudik gratis,” lanjutnya.
Untuk penanganan jangka panjang, jelasnya Kabupaten Bekasi sudah melakukan kerjasama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok. “Kita kerjasama dengan daerah penghasil, yaitu Subang dengan Garut,” terangnya.
Dengan kerjasama ini ke depan Kabupaten Bekasi tidak lagi kebingungan ketika menghadapi kelangkaan stok barang. Karena sudah ada perjanjian dengan distributor di daerah-daerah tersebut. (Riz)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS