Berhasil Kendalikan Inflasi, Kabupaten Bekasi Terima Intensif Fiskal Rp5,9 Miliar

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp5,9 miliar lebih dari pemerintah pusat atas keberhasilannya mengendalikan inflasi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp5,9 miliar lebih dari pemerintah pusat atas keberhasilannya mengendalikan inflasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  –  Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI menggelontorkan insentif fiskal kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi atas keberhasilannya mengendalikan inflasi. Kabupaten Bekasi menjadi salah satu dari 54 kabupaten/kota dan 10 provinsi yang tercatat sebagai penerima dana bentuk penghargaan tersebut.

BACA: Biaya Kontrak Rumah, Daging Ayam Hingga Hingga Rokok Jadi Penyumbang Inflasi di Kabupaten Bekasi

Bacaan Lainnya

Adapun total insentif fiskal yang diterima pada periode pertama 2024 sebesar Rp5,9 miliar lebih. Prestasi ini merupakan catatan yang kembali diulang Pemkab Bekasi dibawah kepemimpinan Pj Bupati Dani Ramdan pada tahun 2023 lalu, memantapkan era kepemimpinannya dalam mengendalikan inflasi yang dapat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.

“Berdasarkan penilaian oleh pemerintah pusat, Alhamdulillah Pemkab Bekasi dianggap berhasil atas kinerjanya dalam mengendalikan inflasi setahun terakhir ini. Selain itu, Kabupaten Bekasi dinilai inflasinya terkendali atau di bawah rata-rata nasional,” kata Dani Ramdan, Senin (05/08).

Dani menjelaskan, dana bentuk penghargaan tersebut nantinya akan digunakan oleh Pemkab Bekasi untuk kegiatan pengendalian inflasi di wilayahnya. “Seperti untuk pengendalian harga, kita bisa memasok barang-barang yang sedang langka kita belanjakan untuk masyarakat. Atau menggerakkan kemauan masyarakat menanam tanaman pangan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dia menjelaskan bahwa Pemkab Bekasi juga akan terus memantau harga produk yang berpotensi naik di pasar. Selain itu juga menjalin kerja sama dengan daerah-daerah penghasil guna mendatangkan produk tersebut.

“Tentunya untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, karena kalau inflasi tinggi walaupun ada peningkatan pendapatan masyarakat, ya tetap daya belinya akan terkoreksi atau terpotong karena harga-harga jadi mahal,” jelasnya.

Bahkan, menurutnya, Kabupaten Bekasi juga kini telah berhasil menambah komoditas hasil bumi seperti bawang merah yang dinilai juga membantu terhadap pengendalian inflasi daerah.

“Bawang Merah sekarang kita sudah punya area-area penanaman bawang merah dulu hanya dikenal sebagai padi, ternyata bisa kita tanam bawang merah sehingga bisa menekan inflasi. Bukan hanya di Kabupaten Bekasi bahkan se-Jabodetabek,” tutup Dani. (RIZ)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait