Stop Tawuran! Masa Depan Pelajar Kabupaten Bekasi Jadi Taruhan

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, pihak sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan generasi muda. Melalui silaturahmi kamtibmas bersama para kepala sekolah se-Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi bertujuan memperkuat koordinasi untuk menanggulangi kenakalan remaja, khususnya tawuran di Kabupaten Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, pihak sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan generasi muda. Melalui silaturahmi kamtibmas bersama para kepala sekolah se-Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi bertujuan memperkuat koordinasi untuk menanggulangi kenakalan remaja, khususnya tawuran di Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Tawuran pelajar masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Bekasi. Aksi kekerasan yang melibatkan anak-anak usia sekolah ini tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga mencoreng citra dunia pendidikan dan mengancam masa depan generasi muda.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Joharul Alam, menyatakan bahwa tawuran pelajar bukan lagi sekadar fenomena sosial, melainkan ancaman nyata yang harus segera ditangani. Berdasarkan data asesmen Kemendikbudristek tahun 2022, sebanyak 36% siswa di Indonesia mengalami perundungan, dan 26,9% di antaranya bahkan mendapat hukuman fisik.

Bacaan Lainnya

“Data ini menunjukkan bahwa kekerasan masih menjadi bagian dari sistem pendidikan yang seharusnya menjadi tempat membangun karakter positif. Namun demikian, ini semua bukan sekadar tugas sekolah, tetapi tanggung jawab semua pihak,” ujar Joharul Alam, Selasa (18/02).

BACA: Lima Pelaku Tawuran di Babelan Ditangkap, Korban Tewas dengan Luka Tembak

Joharul Alam menekankan pentingnya peran aktif kepala sekolah dan tenaga pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Sekolah harus mampu menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa serta mengawasi perilaku mereka. Tidak hanya itu, keluarga juga memiliki tanggung jawab besar dalam mendampingi anak-anak mereka.

“Jangan lepas tangan, orang tua wajib mendampingi dan mengawasi pergaulan anak agar tidak terjerumus dalam tawuran, narkoba, atau tindakan kriminal lainnya,” tegasnya.

Melalui program Botram Sekolah, yang dijalankan oleh Pemkab Bekasi bekerja sama dengan Polres Metro Bekasi, edukasi langsung diberikan kepada siswa mengenai bahaya tawuran, bullying, dan penyalahgunaan narkoba. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran siswa bahwa kekerasan hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Saya sangat mengapresiasi program ini. Siswa harus sadar bahwa kekerasan hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Sekolah bukan tempat untuk adu jotos, tapi untuk membangun masa depan,” tambah Joharul Alam.

Selain itu, Pemkab Bekasi juga mendorong sekolah untuk memperkuat kegiatan ekstrakurikuler, organisasi siswa, dan program-program edukatif lainnya sebagai wadah positif bagi siswa untuk menyalurkan energi mereka. Dengan cara ini, siswa diharapkan dapat menjauh dari perilaku negatif seperti tawuran.

“Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mencetak siswa cerdas, tetapi juga bermoral dan berakhlak baik. Jika ada yang masih nekat tawuran, jangan salahkan jika ada tindakan tegas,” kata dia.

BACA: Polisi Tangkap 4 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Remaja di Pebayuran

Sinergi Antara Pemerintah, Kepolisian, dan Masyarakat

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, pihak sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan generasi muda. Melalui silaturahmi kamtibmas bersama para kepala sekolah se-Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi bertujuan memperkuat koordinasi untuk menanggulangi kenakalan remaja.

“Kami ingin semua pihak, termasuk para guru dan stakeholder terkait, turut serta dalam menanggulangi kenakalan remaja. Ini adalah tanggung jawab kita bersama dengan Bupati, Dandim, dan Kejari untuk menyelamatkan generasi muda di Kabupaten Bekasi agar menjadi lebih baik,” ujar Kombes Pol Mustofa.

Selain itu, Polres Metro Bekasi bersama pemerintah daerah juga terus mengadakan safari kamtibmas yang melibatkan orang tua dan tokoh agama. Upaya ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengawasan terhadap anak-anak agar mereka tidak terlibat dalam aksi kriminal maupun menjadi korban kejahatan.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak kita tidak hanya terhindar dari perilaku negatif, tetapi juga mendapatkan bimbingan dan pengawasan yang baik,” tambah Mustofa.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Kapolres Metro Bekasi mengimbau para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka tidak keluar rumah hingga larut malam guna menghindari potensi keterlibatan dalam aksi kriminal seperti tawuran. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, khususnya pada jam-jam tertentu.

“Kami mengajak para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka sudah berada di rumah maksimal pukul 22.00 malam, terutama pada jam belajar atau malam libur. Jangan sampai mereka menjadi pelaku ataupun korban kejahatan,” tandas Mustofa. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait