BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Tingkat mobilitas masyrakat Kabupaten Bekasi diklaim mengalami penurunan selama PPKM Darurat. Presentase penurunannya bahkan mencapai 31 persen dibandingkan sebelum kebijakan tersebut berlaku.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi, AKBP Argo Wiyono mengatakan indikasi penurunan tingkat mobilitas itu dilihat dari google mobility.
“Kita lihat dari Google Mobilty Index, sudah berkurang kegiatan transportasi hingga 31 persen,” kata Argo, Kamis (15/07).
Argo mengungkapkan pada awal pelaksanaan ada 13 titik pembatasan dibatas kota, dalam kota hingga pusat-pusat keramaian yang ada di Kabupaten Bekasi.
Kini pihaknya menambah lokasi penyekatan serta pembatasan menjadi 17 titik. Termasuk tambahan di akses menuju jalan tol.
“Nanti akan ada terus evaluasi pasti ada penambahan-penambahan titik lainnya,” terang dia.
Argo menambahkan selama 12 hari PPKM Darurat sudah mulai terjadi penurunan mobilitas di sejumlah titik.
Maka diubah dari status pengawasan menjadi pengendilan, sehingga di titik tertentu hanya dilakukan patroli. Pertugas tidak melakukan penjagaan 24 jam.
“Jadi personil kami juga Dishub sendiri dialihkan ke titik-titik yang butuh penambahan ekstra karena disitu banyak mobilitasnya dan lebih tinggi pergerakan masyarakatnya,” kata dia.
Argo mengimbau agar masyarakat mengetahui kebijakan pembatasan mobilitas pada massa PPKM Darurat ini sebagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan lonjakan pandemi Covid-19 ini.
Disebutkannya, masih banyak masyarakat yang menghindari titik penyekatan dengan mencari jalur lain yang tidak ada petugas.
“Kita imbau jangan kucing-kucingan sama petugas, tetap di rumah saja kecuali keadaan darurat,” tutupnya. (BC)