BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Rencana pemerintah melakukan swab test atau tes usap massal terhadap 12 ribu pekerja di kawasan industri yang ada di Kabupaten Bekasi akan dilanjutkan pada awal tahun 2021 mendatang.
Komandan Kodim 0509 Kabupaten Bekasi Letnan Kolonel Kavaleri Tofan Tri Anggoro mengatakan, penundaan pelaksanaan tes usap massal berkaitan dengan perubahan skema pemetaan kluster industri yang kini terfokus pada transmisi lokal setiap perusahaan.
BACA: Hasil Swab Test Massal, 32 Buruh Asal Kabupaten Bekasi Positif Covid-19
“Jadi tidak sekedar tes usap massal. Targetnya pun tidak lagi 12.000 pekerja tapi tidak terbatas dengan menyasar transmisi lokal di setiap perusahaan. Rencananya akan mulai dilakukan awal tahun depan setelah kita lakukan evaluasi,” ujarnya, Kamis (24/12).
Tofan yang juga koordinator pelaksanaan tes usap massal di Kabupaten Bekasi itu mengaku program Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini semula menargetkan 12 ribu pekerja kawasan industri.
Penundaan tes usap massal juga disebabkan fokus gugus tugas pada sejumlah agenda akhir tahun, mulai pemilihan kepala desa serentak hingga antisipasi ledakan kasus saat libur panjang akhir tahun.
Selain itu keterbatasan sarana juga menjadi faktor tertundanya pelaksanaan tes usap massal karyawan pabrik. Menurut catatan pihaknya, sedikitnya 1,7 juta jiwa merupakan pekerja sektor industri di wilayahnya.
“Jika dipaksakan sehari 1.000 tes akan memakan waktu cukup lama. Untuk itu skema tes usap massal selanjutnya akan terfokus kepada perusahaan yang menimbulkan transmisi penyebaran COVID-19,” katanya.
Apabila ditemukan penyebaran kasus di suatu perusahaan setelah dilakukan tes usap massal maka tes selanjutnya akan difokuskan di perusahaan tersebut.
“Kami juga akan terapkan skema purposive sampling, jadi tes per perusahaan, per line, per sif, sehingga akan ketahuan jika ada transmisi lokal fokus di salah satu perusahaan. Tapi bukan hanya di industri melainkan di kelompok masyarakat juga,” ungkapnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi kini juga tengah menyiapkan penambahan sarana isolasi terpusat untuk mengantisipasi ledakan kasus setelah tes usap massal skema baru ini digelar.
“Setidaknya dibutuhkan empat hotel baru untuk menambah kapasitas ruang isolasi pasien. Dua hotel khusus untuk tenaga kesehatan serta dua hotel lainnya untuk pasien. Sudah kami ajukan ke BNPB,” kata dia. (***)