BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memainkan peran kunci dalam meningkatkan ketahanan pangan, sebagaimana diatur dalam Kepmendesa No. 3 Tahun 2025. Dengan adanya kebijakan pengalokasian minimal 20% dana desa untuk ketahanan pangan dan penyertaan modal bagi BUMDes, langkah-langkah strategis perlu dirancang agar program ini berjalan efektif.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi terus menggenjot peran aktif Badan Usaha Milik Desa dalam mendukung program ini. Salah satunya dengan terus melakukan pembinaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi pengelola BUMDes.
BACA: Camat Cikarang Selatan Ajak Warga Olah Lahan Tidur untuk Ketahanan Pangan
“Keberhasilan BUMDes sangat bergantung pada kapasitas SDM yang mengelolanya. Oleh karena itu, pembinaan ini penting agar pengelola Badan Usaha Milik Desa memiliki keterampilan teknis dan manajerial yang mumpuni,” ujar Rahmat Atong.
Ditambahkan Atong, dengan adanya kebijakan pengalokasian minimal 20% dana desa untuk ketahanan pangan dan penyertaan modal bagi BUMDes, langkah-langkah strategis perlu dirancang agar program ini berjalan efektif.
“BUMDes harus aktif dalam mendukung ketahanan pangan, memberdayakan pelaku usaha di sektor ini, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah desa dan pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.
Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan para pengelola Badan Usaha Milik Desa dapat memanfaatkan pembinaan ini dengan maksimal serta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG) sesuai dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
“Selain itu kita di DPMD juga berharap BUMDes se-Kabupaten Bekasi semakin berkembang dan mampu berkontribusi dalam memperkuat ekonomi desa,” kata dia. (RIZ)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS