Wakil Ketua DPRD Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bekasi

Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bekasi, Novi Yasin
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bekasi, Novi Yasin

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Masalah kekurangan gizi atau stunting di Kabupaten Bekasi tidak hanya menjadi perhatian pemerintah daerah saja, tetapi juga menjadi perhatian pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Novi Yasin mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam melakukan penanganan stunting di Bumi Swatantra Wibawamukti. Tujuannya agar di wilayah ini tidak ada lagi anak yang mengalami masalah pertumbuhan ataupun gizi buruk.

Bacaan Lainnya

“Kami siap mendukung percepatan penurunan stunting, melalui kebijakan anggaran yang dapat diarahkan dalam program yang dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Bekasi. Dukungan tersebut tak lain agar ke depannya tidak ada generasi gagal, sebab kalau sampai ada generasi gagal akibat stunting, maka hal itu juga akibat kesalahan para penentu kebijakan saat ini,” kata Novi Yasin.

Menurunya program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bekasi dinilai sangat penting karena penanganan stunting itu juga dalam rangka meningkatkan kualitas masyarakat. Diharapkan penanganan stunting bukan hanya terkait sosialiasi tetapi penangan secara nyata yang terus ditingkatkan, sehingga generasi penerus masyarakat di daerah ini dapat menjadi generasi emas yang dapat membanggakan Kabupaten ini.

“Anak-anak di daerah kita merupakan generasi masa depan selanjutnya, maka mereka harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif, kalau anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan daerah ini,” ujar Novi.

Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan Kabupaten Bekasi masih masuk dalam lokus prioritas penanganan stunting. Oleh karena itu pihaknya meminta agar pemerintah daerah benar- benar serius berupaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting, karena berdasarkan data SSGI tahun 2021, prevalensi angka stunting Kabupaten Bekasi sebesar 21,5 persen.

“Untuk menurunkan angka stunting, yang terpenting dalam penanganannya adalah kolaborasi, maka dari itu harus adanya satu kesatuan para stakeholder untuk berkolaborasi dalam mewujud-kan penurunan angka stunting di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan komitmen bersama-semua stakeholder, untuk mewujudkan upaya yang tepat, dan semua pihak agar me-mahami peran tugas dan kewenangannya masing-masing, dan membuat strategi penurunan stunting yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, tidak hanya sekedar seremonial, tertulis di atas kertas, tetapi harus benar-benar ada aksi nyata.

“Selain untuk melakukan intervensi gizi sensitif dan spesifik, juga jalin kerja sama, saling berkoordi-nasi lintas sektor dan berkolaborasi dalam penanganan stunting, melakukan strategi komunikasi perubahan perilaku masyarakat, dengan mengubah mindset dan pola asuh masyarakat yang kurang tepat, serta saling bersinergi, sehingga menimbulkan kebangkitan bersama dan masalah stunting dapat teratasi,” tutupnya.

Sementara itu Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Bekasi sesuai dengan 8 aksi konvergensi penurunan stunting, antara lain regulasi, sarana prasarana, edukasi, dan pemberian obat-obatan.

“Sejauh ini ada 8 area konvergensi yang sudah dilakukan yang melibatkan hampir seluruh Perangkat Daerah dan juga CSR dari pihak perusahaan, ini artinya membuktikan kolaborasi pentahelix dalam penurunan stunting mulai berjalan baik,” tuturnya.

Terdapat 76 desa yang menjadi target utama penurunan stunting di Kabupaten Bekasi. Dirinya menargetkan prevalensi angka stunting Kabupaten Bekasi turun sebesar 7 persen di tahun 2023 ini.

“Sebelumnya ada kondisi unik dimana hampir tiap tahun berganti Bupati jadi ada beberapa program dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terhambat. Memang saat ini belum mencapai target, baru 4 persen. Nah tahun ini kita mengejar ketertinggal 3 persen lagi sehingga  angka 7 persen ini bisa dicapai tahun ini,” kata dia

Dani mengatakan akan memperkuat sistem informasi agar setiap program yang telah dilaksanakan tercatat dan terarah, seperti dengan adanya Sub Informasi Digital dan Terpadu agar langkah-langkah yang akan dilakukan kedepan tepat sasaran.

“Kita perkuat sistem informasi agar upaya-upaya yang sudah dilakukan bisa tercatat dan terarahkan untuk nantinya bisa tepat sasaran.” katanya. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait