BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Pedagang daging sapi di Pasar Cikarang melakukan aksi mogok dagang selama tiga hari. Aksi mogok berjualan ini dilakukan para pedagang karena semakin tingginya harga daging sapi lokal dan impor.
Kardimin (56) salah seorang pedagang daging sapi mengatakan aksi mogok dilakukan karena semakin tingginya harga daging lokal dan impor. Aksi ini rencananya akan dilakukan selama tiga hari, yakni Rabu 20 Januari hingga Sabtu 23 Januari 2021.
“Kami mewakili pedagang daging lokal dan impor se-Kabupaten Bekasi. Kami kompak hari ini mogok berdagang selama tiga hari,” kata Kardimin, Rabu (20/01).
Menurut Kardimin, harga daging sapi lokal yang awalnya hanya Rp 110 ribu per kilogram dari peternak, saat ini dijual mencapai Rp 125 per kilogram.
Sementara harga daging sapi impor yang awalnya hanya Rp 70 ribu per kilogram melonjak menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
“Itu kan sebelumnya juga naik, ini malah naik lagi dalam situasi pandemi corona. Sudah minim yang beli ditambah naik, malah makin sepi yang beli, rugi kita,” tutur dia.
Ia berharap dengan aksi mogok yang dilakukan ini dapat didengar oleh Presiden Joko Widodo, agar melakukan tindakan untuk dapat menurunkan harganya kembali.
“Semoga aksi ini dapat didengar, jika tidak bukan tak mungkin bakal lakukan aksi lagi,” tandas dia.
Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengeluarkan surat edaran APDI bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 soal rencana mogok jualan selama tiga hari, yakni Rabu 20 Januari Sabtu 23 Januari 2021.
Pedagang daging di Jabodetabek kompak mogok berjualan sebagai bentuk protes terhadap melonjaknya harga daging sapi.
Alasan utama aksi mogok tersebut adalah harga daging sapi di rumah pemotongan hewan dan impor yang semakin meningkat. (BC)