BERITACIKARANG.COM, BABELAN – Seorang pemuda asal Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan PF (20) menjadi korban pembegalan. Orang tua korban, Rosita meminta polisi segera menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya.
“Saya minta polisi tangkap pelaku dan dihukum dengan hukuman yang setimpal kalau bisa hukum mati. Nyawa bayar nyawa,” kata Rosita saat ditemui di kediamannya, Selasa (02/02).
Sebelum meninggal dengan luka tebasan senjata tajam di pinggang, korban diketahui berpamitan kepada Rosita untuk mengunjungi temannya di wilayah Kecamatan Bekasi Timur.
Rosita tak mengira kalau anak sulungnya itu berpamitan untuk yang terakhir kalinya.
“Terakhir itu dia pamitan mau ke rumah temennya. Jam satu saya dapet inpo dia meninggal, saya seakan gak percaya gitu dia pulang dalam kondisi tak bernyawa soalnya pergi dalam kondisi baik-baik aja,” tuturnya.
Jasad korban, saat ini telah dikebumikan di tempat pemakaman keluarga tak jauh dari rumahnya kemarin sore.
“Kakak saya itu jarang ngomong tapi dia baik. Kita gak pernah tau apa masalah dia. Yang jelas kita kelurga merasa kehilangan,” imbuh Fitka Patiya, adik korban.
Diketahui, PF menjadi korban pembegalan saat melintas di Jalan Anggrek, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dengan mengendarai sepeda motor pada Senin (011/02) dinihari.
Korban dibacok dengan senjata tajam saat mengendarai sepeda motor ketika melintas sekitar pukul 00.30 WIB.
Para pelaku yang diduga berjumlah empat orang membacok korban dengan senjata tajam hingga terjatuh dari sepeda motornya dan berhasil merampas telefon genggam milik korban.
Korban berhasil menyelamatkan diri dengan mengendarai sepeda motor, namun korban terjatuh akibat luka yang dialami. Korban sempat ditolong sejumlah warga lalu dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong. Korban diduga meninggal karena kehilangan banyak darah.
Saat ini kasusnya dalam penanganan pihak Kepolisian Resort Metro Bekasi Kota. (BEN)