Pemkab Bekasi Ajak Masyarakat Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim Piatu Karena Covid-19

Ilustrasi
Ilustrasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah berupaya mencari orang tua asuh yang bersedia merawat anak-anak korban COVID-19. Upaya ini dinilai penting untuk membantu mereka yang kini menjadi yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Selain program orang tua asuh, pemerintah pun terus menyiapkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak. Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan menegaskan, masa depan anak-anak korban Covid-19 ini menjadi hal utama yang harus mendapat perhatian serius.

“Anak-anak yang menjadi korban karena orang tuanya wafat ini turut menjadi perhatian kami. Kami mengupayakan anggaran untuk membantu mereka dan juga menghubungi berbagai pihak untuk turut membantu. Kehidupan mereka harus berlanjut, termasuk masa depannya harus terjaga,” kata Dani, Kamis (21/10).

Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, sebanyak 1.644 anak menjadi yatim piatu karena orang tuanya wafat akibat covid-19. Jumlah itu dihitung dari sejak kasus covid-19 ditemukan tahun lalu hingga September 2021. Anak-anak korban Covid-19 ini makin meningkat pada Juni-Juli lalu tatkala Indonesia dilanda pandemi gelombang kedua.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Samsuddin mengatakan, pihaknya tengah berupaya memberikan bantuan kepada anak-anak itu. Selain dalam bentuk bantuan sosial, pihak juga tengah membuka komunikasi dengan berbagai pihak agar bersedia menjadi orang tua asuh.

Sejauh ini sudah ada seorang anggota TNI yang bersedia menjadi orang tua asuh untuk tiga anak yatim piatu tersebut. Diharapkan, langkah itu diikuti pihak lainnya.

“Kami membuka komunikasi dengan semua pihak, mudah-mudahan ada yang minat menjadi bapak angkat seperti yang terjadi di Setu, anggota TNI mengangkat tiga orang anak yatim piatu dan menyekolahkannya. Semoga ini bisa diikuti oleh yang lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, lanjut Endin, bantuan sosial dalam bentuk uang tunai tengah disiapkan bagi anak-anak tersebut. Bantuan diberikan oleh berbagai pihak mulai dari Kementerian Sosial RI, Pemkab Bekasi dan CSR dari perusahaan. Hanya saja, karena keterbatasan anggaran, jumlah bantuan yang akan disalurkan tidak sesuai dengan jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu.

Sebanyak 527 anak yatim piatu itu akan mendapatkan bansos dari Kementerian Sosial sebesar Rp 200.000 per anak. Bantuan akan diberikan hingga akhir tahun dalam bentuk tabungan yang saldonya ditransfer langsung oleh pemerintah.

“Untuk pengalokasian dari Kemensos ini sudah divalidasi. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi. Mereka akan dibuatkan tabungan dan per bulannya menerima Rp 200 ribu sampai akhir tahun,” kata dia.

Kemudian bantuan sosial dari pemerintah daerah akan diberikan kepada 500 orang anak yatim piatu yang didapat dari CSR Bank Jabar. Setiap anak yatim akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 300 ribu per bulan dengan penyaluran bantuan berjangka selama tiga bulan.

“Dari Pak Pj Bupati Bekasi dialokasikan sejumlah itu dengan mekanisme penyalurannya sama dengan Kemensos, per orang Rp 300 ribu selama tiga bulan, jadi total Rp 900 ribu,” ucapnya.

Endin menambahkan, Pemkab Bekasi mendapatkan CSR dari PT Hankook Tire Indonesia berupa bantuan alat tulis sekolah untuk 330 orang anak yatim piatu. Bantuan serupa diharapkan didapat dari pihak swasta lainnya. “Sisanya untuk 200 anak yatim piatu, kami sedang berkomunikasi dengan PT Cikarang Listrindo untuk CSR-nya,” ucapnya.

Kadinsos mengungkapkan, pihaknya kini telah melengkapi tahap administrasi untuk penyaluran bantuan sosial tersebut, bahkan telah melengkapi proposal bantuan tersebut ke Bappeda Kabupaten Bekasi. “Itu semua sudah kami selesaikan, tinggal buka rekening, nunggu infomasi tinggal di transfer dari Bank Jabar,” katanya.

Ia berharap, program bansos yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-18 itu bisa terealisasikan akhir tahun ini. Lebih dari itu, bantuan pun diharapkan bertambah untuk meringankan kebutuhan anak-anak.

“Mudah-mudahan bisa terealisasikan segera di Oktober, November, Desember ini. Kemudian harapannya jumlahnya pun bertambah, baik nominal per anaknya maupun cakupannya. Saat ini kami koordinasi juga dengan Dinas Pendidikan untuk sekolahnya. Dan semoga ada bantuan berupa beasiswa bagi mereka,” ucap dia. (BC)

Pos terkait