Ini Alasan Pemkab Bekasi Tak Kunjung Rehab SMP Negeri 1 Muaragembong

Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai meninjau sejumlah ruangan belajar di SMP Negeri 1 Muaragembong, Rabu (30/01).
Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai meninjau sejumlah ruangan belajar di SMP Negeri 1 Muaragembong, Rabu (30/01).

BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Puluhan kelas di SMP Negeri 1 Muaragembong mengalami kerusakan cukup parah. Padahal, jauh hari sebelumnya pihak sekolah sudah mengajukan bantuan perbaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi. Namun bangunan sekolah yang sudah berusia 36 tahun lebih tersebut belum tersentuh rehabilitasi hingga saat ini.

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengajukan agar proses rehab dapat segera dianggarkan di APBD Kabupaten Bekasi. Namun karena keterbatasan anggaran, proses tersebut terpaksa ditunda.

Bacaan Lainnya

“Tahun 2018 kemarin sebetulnya sudah kita ajukan juga. Tetapi karena anggarannya terbatas, jadi untuk di Muaragembong SMP Negeri 02 terlebih dahulu yang diperbaiki,” kata Iman Nugraha,  Rabu (30/01) sore.

Menurut Iman, banyaknya sekolah di Kabupaten Bekasi yang perlu direhab menjadi penyebab utama perbaikan ruang kelas di SMP Negeri 1 Muaragembong tertunda.

“Kami akui kondisi sekolah memang banyak yang perlu diperbaiki, namun kami butuh waktu yang harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Dan kita juga sudah berkomunikasi agar persoalan ini bisa diselesaikan dengan mendapatkan bantuan baik dari Kementrian dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan inspeksi mendadak ke SMP Negeri 1 Muaragembong.

Sidak dilakukan setelah Presiden menghadiri panen raya udang vaname, meninjau kegiatan bantuan kredit bagi keluarga prasejahtera dan penyambungan listrik gratis di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Rabu (30/01).

Presiden awalnya hendak bertolak kembali ke Jakarta menggunakan helikopter. Namun kendaraannya tiba-tiba berhenti di depan SMP Negeri 1 Muara Gembong. Hal itu dilakukan setelah dirinya mendapatkan informasi soal bangunan sekolah yang rusak akibat tidak tersentuh perbaikan dan pemeliharaan.

“Tadi saya dengar di kampung seperti itu, SMP Negeri 1 Muaragembong, bangunannya parah sehingga saya belok ke sini, ya sidaklah,” ujar Jokowi.

Di dalam sekolah, Presiden meninjau sejumlah ruangan belajar. Ada ruangan yang plafonnya rusak serta cat tembok terkelupas, namun masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu, ada pula ruangan yang plafonnya banyak yang jebol dan berisi kursi serta meja belajar rusak. Ruangan yang lebih mirip gudang itu sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

“Tadi saya tanya ke kepala sekolah, ternyata sejak tahun 1984 tidak pernah ada pemeliharaan dan perbaikan ya, sehingga keadaannya ya seperti ini,” ujar Jokowi.

“Kelas yang lain juga sama. Plafonnya sudah enggak laik sehingga anak-anak ini dibagi dua waktu, kelas siang dan sore,” lanjut dia.

Di sela-sela meninjau, Presiden sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono untuk memperbaiki bangunan sekolah tersebut.

“Saya sudah perintahkan Kementerian PUPR, Maret sudah dikerjakan. Targetnya secepatnya. Tadi kepala sekolah menyampaikan, Pak ini butuh sekali. Karena ada 690 murid jumlah yang sangat banyak dan ada yang masuk siang dan sore,” kata Jokowi. (BC)

Pos terkait