BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Mengimplementasikan program ESG yang bertajuk “Lippo untuk Indonesia PASTI”, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), pengembang properti daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC), resmi menggelar Pelatihan Kader Posyandu di MaxxBox Orange County LCC.
BACA: Pengusaha Ikut Tangani Stunting di Kabupaten Bekasi
Kegiatan yang digelar melalui kolaborasi dengan Puskesmas Cibatu tersebut bertujuan untuk memberantas stunting yang hingga saat ini masih menjadi fokus utama di Kabupaten Bekasi. Pelatihan Kader Posyandu diikuti hampir 100 kader posyandu yang berasal dari 47 posyandu di Desa Cibatu, Sukaresmi, dan Pasirsari.
Adapun narasumber utama pelatihan kader posyandu tersebut didukung langsung oleh ahli kesehatan dari RS Medirosa Cikarang, seperti ahli gizi Indah Sari Utami, S.Tr. Gz, dokter spesialis bedah dr. Rilian K.M Walukow, Sp.B, dan dokter spesialis anak dr. Reza Ervanda Zilmi, Sp.A.
Dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Kader Posyandu, Camat Cikarang Selatan Muhammad Said turut memberikan apresiasi kepada penyelenggara maupun seluruh kader posyandu yang hadir, yang dengan penuh semangat ingin belajar untuk memberantas stunting di Kabupaten Bekasi.
“Kami tentunya bangga baik kepada penyelenggara maupun seluruh kader posyandu yang hadir, yang dengan penuh semangat ingin belajar untuk memberantas stunting di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.
Program-program yang mendukung zero new stunting di Kabupaten Bekasi sudah mulai dilakukan LPCK sejak tahun 2023. Dengan digelarnya pelatihan terhadap kader posyandu ini, LPCK berharap dapat menjadi salah satu pendukung program Kabupaten Bekasi dengan menyukseskan zero new stunting di tahun 2025.
“Kami sangat gembira dan bangga karena LPCK mendapat kesempatan yang sangat baik untuk turut mendukung kegiatan pelatihan kader posyandu yang digelar bersama Puskesmas Cibatu. Diharapkan, melalui rangkaian kegiatan yang terus dilaksanakan untuk menciptakan zero new stunting, jumlah masyarakat yang mengalami stunting dapat berkurang bahkan tidak ada lagi kasus baru di tahun 2025 nanti,” ungkap Presiden Direktur LPCK Gita Irmasari.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan angka prevalensi stunting menjadi 23,2 persen yang sebelumnya sebesar 17,8 persen pada tahun 2022. Hasil survei ini tentu saja menjadi motivasi bagi semua pihak untuk turut aktif mendukung Pemerintah Kabupaten Bekasi menciptakan zero new stunting di masa mendatang. LPCK menjadi salah satu pihak yang pro aktif dan terus melaksanakan program-program CSR untuk mendukung terealisasinya zero new stunting.
Pelatihan kader posyandu ini sendiri merupakan implementasi dari pilar Tangguh dalam kerangka kerja grup untuk dukungan dan keterlibatan masyarakat bertajuk “Lippo Untuk Indonesia PASTI” (PASTI: Pintar-Asri-Sejahtera-Tangguh-Independen). LPCK berkomitmen akan terus melaksanakan kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS