Tanggul Citarum Jebol, 12 Ribu Warga Pebayuran Mengungsi

Proses evakuasi terhadap balita usia 20 hari yang terjebak banjir bersama ibu dan kakaknya di Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran, Minggu (21/02).
Proses evakuasi terhadap balita usia 20 hari yang terjebak banjir bersama ibu dan kakaknya di Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran, Minggu (21/02).

BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN  – Sedikitnya 12 ribu  warga di tiga desa di Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi terpaksa mengungsi lantaran pemukiman mereka diterjang banjir. Terjangan itu terjadi lantaran jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa jebolnya tanggul terjadi pada Sabtu (20/02) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Tanggul sepanjang 50 meter itu jebol saat hujan lebat mengguyur wilayah sekitar.

Bacaan Lainnya

“Petugas kami sudah melakukan evakuasi di lapangan. Warga kami tempatkan di pengungsian demi keselamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, Minggu (21/02).

Wilayah pertama yang terendam akibat jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum ini yakni Desa Sumber Urip. Tercatat banjir mencapai ketinggian 2 meter, disusul Desa Karangsegar lalu Desa Sumberreja.

Belasan ribu warga yang mengungsi itu ditempatkan di tujuh lokasi di antaranya di Masjid Assyafaah RT.003/001 Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran (1500 orang), Puskesmas Karangharja (100 orang).

Kemudian di sepanjang tanggul irigasi di Kampung Pamahan (3000 orang), Masjid Rumah Makan Saung Desa (100 orang) dan di Kantor Desa Sumbersari (70 orang).

Lalu di Kantor Desa Karanghaur (175 orang) dan di Kantor Kecamatan Pebayuran (20 orang). Sedangkan sebagian besar warga memilih mengungsi di kediaman kerabatnya masing-masing. (BC)

Pos terkait