BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR – Untuk memberi kemudahan pada warga, sejumlah pelayanan publik dioperasikan pada Pekan Raya Kabupaten Bekasi (PRKB) tahun 2019 ini. Adapun pelayanan publik yang dioperasikan diantaranya pelayanan administrasi kependudukan, permohonan perizinan hingga pembayaran pajak.
Namun, upaya memberikan kemudahan itu tidak dirasakan sejumlah warga. Salah satunya seperti Susanti (37). Warga Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan ini tetap harus bolak-balik mendatangi stan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi untuk mengurus akta kelahiran anaknya.
“Ya sama saja kayak kalau ke kantor pemda kalau harus bulak-balik begini mah. Dikirain sehari bisa langsung jadi,” kata Susanti saat ditemui ketika mengantre di stan Disdukcapil di PKRB 2019 yang digelar di Komplek Stadion Wibawa Mukti, Rabu (25/09).
BACA: Dewan Minta Masyarakat Ber-KTP Kabupaten Bekasi Gratis Masuk PRB
Susanti mengaku kecewa karena pelayanan tidak bisa dirampungkan dalam sehari. Harapannya dapat memangkas waktu dan biaya pun justru berbanding terbalik. Soalnya, dia pun ternyata harus membeli tiket masuk PRKB sebesar Rp 5.000 per hari.
“Jatuhnya ngurus KK bayar-bayar juga, soalnya ini bayar tiket goceng dikali dua hari jadi Rp 10.000. Belum parkir masuk di kali dua hari. Jadi ya sama saja bayar-bayar juga,” ucap dia.
Seperti PRKB di tahun-tahun sebelumnya, stan Disdukcapil memang menjadi yang paling diminati. Namun, kali ini pengunjung yang ingin mengurus kependudukan terpaksa mengeluarkan uang karena tahun ini PRKB dikenai tiket masuk.
Sebenarnya saat pertama kali dibuka, Jumat (20/09) malam, PRKB dibuka gratis untuk umum. Namun, mulai hari kedua tiket masuk mulai diberlakukan. Pemberlakukan tiket ini berbeda dengan tahun sebelumnya ketika digelar di Lapangan Sukatani.
Pemberlakuan tiket ini menjadi salah satu yang sering dikeluhkan pengunjung. Setiap pengunjung dikenai tiket seharga Rp 5.000 dan Rp 3.000 untuk parkir kendaraan. Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, setiap kendaraan yang masuk wajib membeli air mineral yang menjadikan biaya parkir kendaraan menjadi Rp 5.000 (tambah air mineral).
“Kalau ada kemajuan sih enggak masalah bayar tiket juga, tapi tiap tahun juga begini-begini aja. Pekan raya ya jadinya kayak pasar malam biasa. Maksudnya ada yang aneh gimana atuh,” ucap Suliyah (27), salah seorang karyawan swasta yang mengaku mampir ke PRKB usai pulang bekerja.
PRKB digelar di parkiran kendaraan di Stadion Wibawa Mukti. PRKB yang masuk dari gerbang dekat pintu VIP stadion diwajibkan membeli tiket. Kemudian saat masuk, pengunjung disambut dengan rekreasi anak berupa komidi putar hingga rumah hantu. Tidak jauh dekat rekreasi anak itu, terdapat permainan ketangkasan yang kemudian di sekitarnya berdiri stan makanan dan pakaian.
Terkait keluhan pelayanan administrasi, Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Hudaya mengatakan, pemberkasan tidak dapat dilakukan dalam waktu sehari. Soalnya, pihaknya harus memvalidasi data sehingga memerlukan waktu. “Terlebih kan stan bukanya sore, setelah pelayanan di kantor kemudian pelayanan di stan. Jadi ketika berkas masuk sore, baru bisa selesai diproses besoknya,” ucap dia.
Meskipun demikian, dia memastikan seluruh pengurusan dapat dilayani. “Awalnya kuota memang hanya 100 pengajuan namun karena antusiasme tinggi maka kami pun tetap melayani,” ucapnya.
Sayangnya terkait pemberlakukan tiket dan parkir, baik panitia maupun pemerintah belum dapat memberikan komentar. (BC)