BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Mengurangi angka kemiskinan menjadi satu dari empat program prioritas yang dilakukan oleh Pemkab Bekasi di masa kepemimpinan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan selama satu tahun kedepan.
Dani menjelaskan langkah awal yang masih dirumuskan hingga saat ini, adalah memetakan jumlah penduduk miskin melalui sumber basis data yang masih beragam. Penyatuan basis data dinilainya penting untuk keakuratan jumlah beserta program yang nantinya akan menyentuh masyarakat.
BACA: Harga Jual dan Hasil Tangkapan Nelayan Menurun, Angka Kemiskinan di Pantai Bahagia Meninggi
“Kalau di kemiskinan, kesimpulannya berdasarkan hasil diskusi kemarin, kami harus memperkuat dulu pemetaan untuk mapping kemiskinan. Karena sekarang banyak sekali berbagai sumber data. Kebanyakan memang di wilayah Bekasi bagian utara,” tutur Dani Ramdan, Rabu (08/06).
Setelah menyatukan data dan menemukan hasil yang akurat, pihaknya akan memetakan program-program bantuan dari unsur kementerian, provinsi, daerah, CSR beserta lembaga sosial.
Dani mengungkapkan terdapat begitu banyak jumlah program bantuan bagi masyarakat miskin. Namun tak adanya keterpaduan data menyebabkan pihaknya tak mengetahui secara pasti dampak positif yang dihasilkan setelah bantuan disalurkan.
“Karena ternyata setiap kementerian kan juga ada programnya, tiap dinas ada, Baznas juga punya, jadi selama ini setiap ada program selalu sendiri-sendiri. Nah ini yang akan kami sinkron-kan, bagaimana menyatukan dan mengkolaborasi program-program milik antar dinas, pemerintahan dan lembaga sosial itu dalam satu peta jalan yang sama,” katanya.
Membenahi manajemen data program-program bantuan, sambung Dani, akan berdampak positif pada percepatan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Bekasi sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran.
“Jumlah penduduk miskinnya ada sekitar 7.000-an. Kalau dilihat memang tidak terlalu besar dan tidak signifikan, tetapi tetap harus dikurangi,” ucapnya. (dim)