Pulihkan Perekonomian, Pemkab Bekasi Terapkan Ganjil Genap di Mal

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana menerapkan sistem ganjil genap pada operasional pusat perbelanjaan. Selain itu, pengawasan tentang penerapan protokol kesehatan bakal ditingkatkan. Rencananya, pusat perbelanjaan bakal dibuka mulai pekan depan setelah mereka melengkapi persyaratan keamanan.

Bupati Eka Supria Atmaja menyatakan, sistem ganjil genap diterapkan bagi para tenan yang masing-masing akan diberikan nomor kios. Mereka yang kebagian nomor genap hanya diperbolehkan berdagang pada tanggal genap, begitupun nomor ganjil.

Bacaan Lainnya

“Untuk operasional mal, rencananya akan diatur dengan sistem ganjil genap. Misalkan hari ini yang boleh buka tenan ganjil, seperti nomor satu, tiga, lima, dan lainnya. Dan nomor genap besoknya, jadi bergantian,” kata dia, Jumat (12/06).

Eka mengatakan, skema ini dilakukan salah satunya untuk mencegah menyebaran pandemi covid-19 dengan pembatasan jarak dan jumlah pengunjung. Diharapkan perekonomian akan kembali bergeliat namun tetap sesuai protokol kesehatan. “Maka dari itu dipastikan juga protokol kesehatannya terpenuhi sebelum nantinya kembali beroperasi,” ucap dia.

Eka menambahkan, Pemkab Bekasi sampai saat ini masih melakukan berbagai persiapan jelang kembali beroperasinya sejumlah pusat perbelanjaan, termasuk memeriksa langsung kondisi di setiap lokasi. “Masih terus dalam persiapan. Kami sedang membuat fase-fasenya,” ucap Eka.

Salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Bekasi, Sentra Grosir Cikarang (SGC) memastikan skema ganjil genap bakal diterapkan. Bahkan, pihak manajemen telah melakukan pertemuan dengan seluruh pemilik kios untuk persiapan pengoperasian kembali.

Deputy Bulding Manager SGC, Ridwan Arifin mengatakan, tercatat ada 1.400 jumlah pedagang di SGC. Para pedagang itu telah menyetujui untuk buka kembali dengan penerapan protokol kesehatan, salah satunya ganjil genap.

“Untuk saat ini, para pedagang sudah membuat kesepakatan di atas matrai, agar mengikuti protokol kesehatan. Dan pada prinsipnya, mereka (pedagang) semua setuju , dan hampir 80 persen mengisi surat pernyataan,” kata dia.

Pos terkait