BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan laporan hasil keuangan semester pertama yang berakhir pada 30 Juni 2022. Perseroan melaporkan total pendapatan sebesar Rp 765 miliar, meningkat 16,9 persen YoY dari Rp 655 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan dari hunian rumah tapak dan apartemen mencapai Rp 466 miliar yang berkontribusi 60,9 persen dari total pendapatan perseroan. Sedangkan pendapatan dari penjualan kawasan industri mencapai Rp 83 miliar, berkontribusi 10,9 persen dari total pendapatan.
Seperti juga dilaporkan, laba kotor untuk periode tersebut meningkat 29,8 persen menjadi Rp 383 miliar di 1H22 dari Rp 295 miliar di 1H21. Laba kotor dari hunian rumah tapak dan apartemen meningkat 37,7 persen menjadi Rp 221 miliar karena peningkatan penjualan segmen tersebut seperti yang disebutkan di atas.
Selanjutnya marjin laba kotor telah meningkat dari 45 persen di 1H21 menjadi 50 persen di 1H22. Dikarenakan perubahan portofolio produk yang lebih menguntungkan, melihat kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan hunian rumah tapak.
Lalu, EBITDA Perusahaan yang dilaporkan untuk 1H22 sebesar Rp 266 miliar meningkat 52 persen YoY dari Rp 175 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan EBITDA pada periode ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor serta penurunan beban operasional sebesar 5,1 persen YoY menjadi Rp 129 miliar.
Disebutkan, Pra Penjualan hingga Juni 2022 telah mencapai 44 persen dari target FY22 perseroan sebesar Rp 1,45 triliun. Meskipun aktivitas bisnis pada kuartal kedua tahun ini lebih lambat, karena libur lebaran yang panjang dan dilanjutkan dengan libur sekolah.
“Produk hunian rumah tapak kami yang menargetkan para pemilik rumah pertama, Waterfront Estates, memimpin total penjualan dengan kontribusi Rp 361 miliar dan 348 unit terjual selama periode tersebut,” uja CEO PT Lippo Cikarang Tbk, Rudy Halim, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/08).
“Sedangkan penjualan tanah di kawasan industri juga menunjukkan kemajuan yang baik dengan pencapaian Pra Penjualan sebesar Rp 149 miliar, sejalan dengan membaiknya aktivitas bisnis di kawasan Cikarang,” tambahnya.
Peluang di Industri Properti
Rudy Halim melihat banyak peluang untuk terus tumbuh di industri properti. “Kami memiliki kemajuan yang baik dalam hal kinerja keuangan dan pencapaian Pra Penjualan di paruh pertama tahun 2022. Kami berharap di paruh kedua kami dapat terus membangun momentum ini untuk mencapai target 2022 kami,” kata dia.
LPCK meluncurkan beberapa cluster di hunian rumah tapak Waterfront Estates selama dua tahun terakhir sejak Maret 2020, terdiri dari rumah modern di lokasi strategis di Cikarang. Hunian ini menjawab kebutuhan keluarga muda milenial dengan menawarkan rumah terjangkau dan desain modern berkelas. Lalu, Riverside Estate, Cluster Waterfront Estates pertama yang terdiri dari 255 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik unit pada akhir April 2021.
Sementara Silvercreek Estate, Cluster Waterfront Estates kedua yang terdiri dari 199 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik di akhir Agustus 2021. Travertine Estate, cluster ketiga yang terdiri dari 446 unit, mulai diserahterimakan kepada pemilik unit pada akhir Maret 2022. Jadwal serah terima yang tepat waktu menunjukan komitmen perseroan kepada para pembeli rumah.
“Dengan berfokus pada peluang untuk pertumbuhan di masa depan, sangat menarik untuk melihat infrastruktur yang akan dibangun di koridor timur Jakarta,” ujar Rudy Halim.
Komitmen pemerintah terhadap koridor timur ditunjukkan dengan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang telah berjalan antara lain LRT (Light Rapid Transit) Cawang – Bekasi Timur dengan pengerjaan mencapai 76,9 persen. Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang ditargetkan beroperasi dalam beberapa tahun ke depan.
Lalu Tol Elevated Jakarta – Cikampek yang telah selesai pada 2019. Selain itu, pembangunan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang baru masih terus dikerjakan serta Bandara Kertajati yang sudah beroperasi sejak 2018. (ist)